Berita Nasional
Prabowo Menanggapi Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Sebut Waspada Jangan Sampai Dipolitisasi
Prabowo bahkan juga mewanti-wanti agar semua pihak tetap waspada, jangan sampai kasus ini dipolitisasi.
Program ini mulai digulirkan sejak tanggal 6 Januari 2025 di 26 provinsi Indonesia dengan menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui, dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada 82,9 juta penerima.
Namun, sejak Januari 2025, muncul sejumlah kasus keracunan massal yang dilaporkan terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan diduga karena menu MBG yang diluncurkan di sekolah-sekolah.
Dari data BGN, setidaknya ada 70 kasus insiden keamanan pangan MBG 2025. Dari jumlah tersebut, 5.914 orang penerima manfaat yang terdampak. Berikut rinciannya:
- Kota Bandar Lampung sebanyak 503 orang
- Kabupaten Lebong Bengkulu 467 orang
- Kabupaten Bandung Barat 411 orang
- Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 339 orang
- Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta 305 orang.
40 Dapur MBG Ditutup
Menyusul banyaknya kasus keracunan MBG ini, Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, mengatakan bahwa saat ini 45 dapar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga tidak menjalankan SOP yang menjadi penyebab kasus siswa mengalami keracunan.
Kemudian, dari 45 dapur itu, sebanyak 40 daput sudah ditutup.
Nanik menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak.
Dia pun menyebut kontrak para mitra hanya berlaku satu tahun dan di dalamnya terdapat klausul penghentian sepihak.
"Ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan," ujar Nanik di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
“Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami tutup untuk batas waktu yang tidak kami tentukan sampai semua penyelidikan baik investigasi ataupun perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan,” jelasnya.
Selain penutupan, BGN juga mengeluarkan surat resmi kepada seluruh mitra dapur MBG.
Mereka diberi tenggat waktu satu bulan untuk melengkapi tiga sertifikasi penting, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, serta sertifikat penggunaan air layak konsumsi.
“Apabila dalam waktu 1 bulan itu ternyata mereka tidak memenuhi tiga hal ini maka kami akan menutup."
"Saya ulang, kalau dalam waktu sebulan para mitra di seluruh Indonesia tidak mempunyai sertifikat SLHS, sertifikat halal, dan juga sertifikat kelayakan air yang bisa dikonsumsi, kami akan menutup,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bicara soal Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Harus Waspada, Jangan Sampai Ini Dipolitisasi, .
VIDEO Menkeu Purbaya Tantang Rocky Gerung Minta Maaf Sebut Dirinya Cuma Juru Bayar Banyak Gaya |
![]() |
---|
Mengenal Adrian Gunandi Mantan Bos Pinjol Jadi Buronan Internasional, Akhirnya Ditangkap di Qatar |
![]() |
---|
Sosok Isyana Bagoes Oka Dilantik Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Alumnus FISIP Universitas Indonesia |
![]() |
---|
Rekam Jejak Nanik S Deyang, Wakil Kepala BGN Menangis Minta Maaf usai Ribuan Anak Keracunan MBG |
![]() |
---|
Sosok Nani S Deyang, Wakil Kepala BGN Menangis Minta Maaf Imbas Kasus Ribuan Siswa Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.