Prabowo Reshuffle Kabinet

Alasan Mahfud MD Tolak Tawaran jadi Menko Polkam Sebelum Pelantikan, Sebut Tak Etis Jika Masuk

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Mahfud MD sempat terima tawaran kembali menduduki kursi Menko Polhukam. Singgung Standar etik

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Mahfud MD Official
TAWARAN MENKOPOLKAM- Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Mahfud MD sempat terima tawaran kembali menduduki kursi Menko Polhukam. Singgung Standar etik 

Pria kelahiran  Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949 ini meniti karier di TNI AD sejak lulus dari Akademi Militer (AKABRI) pada tahun 1971, dan mengabdi selama lebih dari tiga dekade di kesatuan Infanteri, khususnya Baret Hijau Kostrad.

Saat menjadi DKP, dia pernah menangani kasus Prabowo Subianto dalam pelanggaran operasi penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998.

Kala itu, DKP memutuskan untuk memecat Prabowo dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada 1998.

Meski tergabung dalam DKP, hubungan Prabowo dan Djamari kembali dekat.

Baca juga: Jejak Karier Letjen Purn TNI Djamari Chaniago yang Dilantik Jadi Menko Polkam, Dulu Anggota DKP

Kariernya di TNI Angkatan Darat mencakup berbagai posisi strategis, mulai dari Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, hingga menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi dan Panglima Kostrad.

Djamari Chaniago juga pernah menduduki jabatan Wakil Kepala Staf TNI AD dan Kepala Staf Umum TNI sebelum pensiun pada tahun 2004.

Di masa transisi politik Indonesia, Djamari sempat menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998) dan Fraksi ABRI (1998–1999).

Dilansir dari Wikipedia, setelah pensiun dari militer, Djamari tetap aktif dalam dunia sipil.

Ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk memimpin komunitas motor besar (moge) di Sumatera Barat.

Djamari Chaniago juga menerima berbagai penghargaan atas pengabdiannya, seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi, serta medali dari PBB dan Malaysia. 

Sebelum pensiun, pangkat terakhir Djamari adalah Letjen.

Orang kepercayaan Wiranto

Dikutip dari Kompas TV, Djamari pernah disebut-sebut sebagai orang kepercayaan Jenderan TNI, Wiranto. Karena kedekatan itu, Djamari bisa menduduki jabatan sebagai Pangkostrad dalam waktu singkat.

Hal ini terjadi pada 1998 ketika Letjen TNI Jonny Lumintang menjabat sebagai Pangkostrad. Kala itu, Jonny baru menjabat sebagai Pangkostrad selama 17 jam.

Namun, jabatan itu tiba-tiba diberikan kepada Djamari. Selama menjadi Pangkostrad, Djamari dipercaya meredam situasi yang saat itu tengah memanas usai turunnya Presiden Soeharto pada 1998.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved