Berita Viral

Profesi Baru Wahyudin Moridu yang Viral Sesumbar Rampok Uang Negara, Jauh dari Gaji DPRD Gorontalo

Wahyudin Moridu memperlihatkan profesi barunya jadi "rakyat biasa", jauh dari kemewahan. Kini, banting stir menjual es batu dan kuli angkut di Manado.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook/Wahyudin Moridu
PECATAN DPRD GORONTALO- Wahyudin Moridu memperlihatkan profesi barunya jadi "rakyat biasa", jauh dari kemewahan. Kini, banting stir menjual es batu dan kuli angkut di Manado. 

Wahyu mengakui kecerobohannya dan menyatakan menerima semua konsekuensi tanpa pembenaran.

"Apa yang saya sampaikan saya akui salah, teman-teman. Tidak ada yang membenarkan bahwa saya benar, tidak, tidak," ucap Wahyu yang saat itu didampingi sang istri.

Ia akan memanfaatkan momen tersebut untuk meminta maaf sekaligus berpamitan dengan staf kantor.

"Teman-teman semua, saya akan hadir di demo itu, meminta maaf. Demonya itu hari Senin kalau tidak salah di DPRD Provinsi," jelas Wahyu.

"Saya akan minta maaf di situ dan sekaligus saya pamitan kepada seluruh staf saya di kantor," tambahnya.

Pria berusia 29 tahun ini mengaku akan kembali menjalani kehidupan awalnya sebagai sopir truk.

"Ya, teman-teman semua, saya mulai dari nol lagi. Jadi supir truk lagi. Dan pergaulan saya akan tetap seperti kemarin," beber Wahyudin Moridu.

Sebelumnya, Wahyudin menuturkan bagaimana dulu ia hanya bekerja sebagai sopir angkutan dengan pendapatan pas-pasan.

Meski demikian, ia merasa tetap bisa berbagi dan saling menopang dengan sang istri, bahkan saat istrinya masih kuliah dan menempuh pendidikan.

Kini, setelah menjadi pejabat publik, Wahyudin justru merasa jauh dari kesederhanaan itu. 

Ia mengaku terlena dan sempat melupakan masa lalu yang penuh perjuangan bersama.

Dari situlah ia menyadari bahwa perjalanannya di dunia politik telah membuatnya “kufur nikmat” dan lupa akan kesetiaan keluarga.

Dalam pengakuannya, Wahyudin menegaskan kesiapannya untuk kembali memulai dari nol bersama istri.

Ia menyebut tidak masalah jika harus kembali menjadi sopir atau membuka usaha kecil, asalkan sang istri tetap berada di sisinya.

Baginya, hujatan dan penilaian publik adalah konsekuensi yang harus diterima, tetapi rumah tangga adalah hal yang paling utama.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved