Berita Viral

Sosok Aiptu Rajamuddin Saksikan Anaknya Pukul Wakil Kepsek SMAN 1 Sinjai, Ngaku Sudah Melerai

Mengenal sosok Aiptu Rajamuddin, orang tua MR saksikan sang anak pukul Wakil Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Sinjai.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN-TIMUR.COM/AINUN
PEMUKULAN WAKASEK - Orang tua MR, Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya aniaya wakil kepala sekolah SMAN 1 Sinjai 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Aiptu Rajamuddin, orang tua MR yang saksikan sang anak pukul Wakil Kepala Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Sinjai, Sulawesi Selatan.

MR diketahui memukul gurunya Mauluddin di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai, Selasa (16/9/2025).

Kasus pemukulan itu disaksikan Aiptu Rajamuddin orang tua MR.

Aiptu Rajamuddin bertugas di Sat Lantas Polres Sinjai.

Aiptu Rajamuddin membenarkan dirinya berada di ruangan BK saat peristiwa pemukulan itu.

Ruang Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah menjadi tempat bagi guru BK (konselor) untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa.

SISWA PUKUL GURU - Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi. Kasus pemukulan ini ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai.
SISWA PUKUL GURU - Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi. Kasus pemukulan ini ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai. (Tribun Timur/Agung Putra Pratama)

Ia ke SMAN 1 Sinjai karena dipanggil pihak sekolah.

Anaknya MR melakukan pelanggaran.

"Saya ada di TKP karena anak saya bolos, sebagai orang tua saya dipanggil pihak sekolah," katanya kepada TribunTimur, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Kronologi Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Wakil Kepsek di Depan Ayahnya yang Polisi, TIba-tiba Memiting

Aiptu Rajamuddin membantah membiarkan anaknya memukul Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) itu.

Kejadian memilukan ini spontan terjadi dan ia sempat berdiri untuk melerai.

"Saya berdiri dan melerai,” ujarnya.

Aiptu Rajamuddin juga memarahi dan memerintahkan anaknya untuk minta maaf.

“Saya memarahi saat dibawa ke ruang guru untuk meminta maaf,” ujarnya.

“Kamu bikin malu saya di sini,” kata Rajamuddin.

Rajamuddin menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden tersebut.

"Saya selaku orang tua menyampaikan permohonan maaf kepada pak Mauluddin selaku korban, pihak sekolah, insan pendidikan serta masyarakat Sinjai atas kegaduhan yang terjadi," tuturnya.

Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, mengatakan pihaknya telah memeriksa korban.

“Kita sudah mengambil keterangan korban,” ujarnya kepada Tribun Timur, Rabu (17/9/2025).

Pemeriksaan terhadap MR belum dilakukan karena harus didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai.

“Sementara kita bersurat ke kabupaten untuk pendampingan,” lanjutnya.

Kronologi Siswa Pukul Wakil Kepsek

Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi, menjelaskan MR dipanggil bersama orang tuanya ke ruang BK.

Orang tua MR merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Sinjai.

“Siswa ini pilih-pilih guru. Kadang hanya tasnya saja di dalam kelas, makanya dipanggil orang tuanya,” ujarnya.

Saat berada di ruang BK, MR memukul Mauluddin.

“Tiba-tiba MR piting dan memukul berkali-kali, sekitar lima pukulan,” katanya.

Akibatnya, Mauluddin alami luka terbuka di bagian hidung dan lebam di punggung.

“Belum masuk sekolah karena belum stabil kondisinya,” ungkap Suardi.

Ia menyayangkan sikap orang tua MR yang tidak mencegah anaknya melakukan kekerasan.

“Saya sayangkan karena ada orang tuanya yang merupakan polisi tapi tidak mencegah anaknya,” ujarnya.

“Tugasnya polisi kan melindungi dan mengayomi,” tambahnya.

MR kini telah dikeluarkan dari sekolah.

“Kita sudah rapat bersama guru. Hasilnya murid ini dikeluarkan,” katanya.

Menurut Suardi, keputusan ini untuk memberi efek jera.

“Supaya ada efek jeranya. Kalau mau pindah sekolah, silakan,” tambahnya.

Kini kasus pemukulan siswa terhadap guru di SMAN 1 Sinjai masih ditangani Polres Sinjai, Polda Sulsel.

Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas, mengatakan pihaknya telah memeriksa korban.

"Kita sudah mengambil keterangan korban,” ujarnya kepada Tribun Timur, Rabu (17/9/2025). Dikutip Tribun-timur.com

Pemeriksaan terhadap MR belum dilakukan karena harus didampingi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai.

"Sementara kita bersurat ke kabupaten untuk pendampingan,” lanjutnya.

Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso, menyebut oknum polisi tersebut sudah diperiksa.

“Sudah diperiksa di Propam,” singkatnya.

Terpisah, Ketua PGRI Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, mengaku prihatin atas kejadian ini.

“Sebagai organisasi profesi guru kami turut prihatin,” tuturnya.

PGRI Sinjai menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk memproses hukum sesuai aturan.

“Kami bersama pengurus PGRI Sinjai akan mengawal proses tersebut sampai tuntas,” tegasnya.

Andi Jefrianto yang juga Sekda Sinjai meminta pihak sekolah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Sulsel.

“Saya sudah minta untuk melakukan langkah penindakan sesuai peraturan yang berlaku pada lingkungan sekolah,” ujarnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved