Berita Viral

Nasib Bocah TK di Solo yang Alat Vitalnya Dilukai Teman Gegara Main Sunat-sunatan

Pada Kamis (11/9/2025), seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, Jawa Tengah, harus menjalani tindakan sunat sebagai bagian dari penanganan

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
BOCAH TERLUKA - Suasana di TK Aisyiyah 10 Sangkrah. Seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, mengalami luka pada alat vitalnya setelah bermain prakarya bersama temannya, belum lama ini. Diduga, insiden tersebut terjadi karena anak-anak tersebut bermain seolah-olah sedang melakukan khitan, tanpa memahami risiko dan konsekuensinya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pada Kamis (11/9/2025), seorang balita di TK Aisyiyah 10 Sangkrah, Solo, Jawa Tengah, harus menjalani tindakan sunat sebagai bagian dari penanganan medis setelah alat vitalnya terluka dalam insiden tak sengaja ketika bermain prakarya bersama teman sekelas.

Korban telah menjalani penanganan medis, termasuk tindakan sunat sebagai bagian dari proses pemulihan ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno.

“Kondisinya anaknya sudah sehat secara fisik terus informasi katanya disunat sekalian,” ungkap Dwi saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (15/9/2025).

Dwi memastikan fungsi alat vital korban masih bisa diselamatkan meskipun luka yang dialami korban tergolong parah.

Ia juga menegaskan bahwa pendampingan terhadap korban masih terus dilakukan.

“Asumsi saya, karena itu sudah dilakukan proses penanganan kesehatan oleh tim medis asumsi saya masa depan masih cerah." 

"Tingkat keparahannya tetap parah tapi masih bisa diselamatkan. Kemungkinan masih berfungsi dengan baik,” jelas Dwi.

Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kini korban sudah diperbolehkan pulang.

Guna mendukung pemulihan kondisi psikologisnya, pendampingan dilakukan oleh Pelayanan Terpadu Perempuan Anak Surakarta (PTPAS) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo.

“Udah pulang. Kalau anaknya korbannya sudah pulang. Cuma mungkin ini masih didampingi dari psikolognya PT. PAS DP3AP2KB,” terang Dwi.

Ia menambahkan, fokus utama saat ini adalah pemulihan trauma yang dialami korban akibat rasa sakit yang luar biasa.

“Anak yang korban ini perlu didampingi karena dia yang posisinya rentan terkait dengan traumatik, terutama rasa sakit yang luar biasa itu,” jelasnya.

Masalah selesai secara kekeluargaan

Dwi Ariyatno menyebut bahwa orang tua korban dan pelaku telah sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Awalnya, pihak korban sempat melaporkan kejadian ini melalui akun Instagram Wakil Wali Kota Solo, Astrid Widayani.

“Ya awalnya kelihatannya orang tua korban itu sempat melapor ke beberapa instansi, termasuk laporan ke Bu Wakil." 

"Cuma setelah ini kemarin sudah diketemukan lewat sekolah dimediasi, termasuk didampingi oleh Dinas tadi kelihatannya menempuh jalan kekeluargaan karena paham bahwa ini kejadian anak dengan anak,” ujar Dwi, Senin.

Dwi menekankan pentingnya peran orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai tindakan yang berisiko membahayakan orang lain.

“Yang perlu dipahamkan tadi tanggung jawab anak yang menjadi pelaku itu harus tahu harus memahamkan anaknya supaya tidak akan terulang kejadian serupa ke depannya." 

"Apa yang diperbuat oleh anak itu kan jadi tanggung jawab orang tua,” jelasnya.

Sebagai bentuk empati, Dwi juga meminta agar orang tua pelaku turut membantu proses pemulihan korban dan menanggung kerugian yang ditimbulkan.

“Kondisi saat ini ya mestinya satu ya berempati pada korban kalau bisa membantu upaya menolong terkait dengan pemulihannya. Yang kedua memberikan pemahaman kepada anaknya supaya tidak melakukan perbuatan yang kemungkinan berisiko mencelakai atau merugikan orang lain gitu. Nah itu kan konsep orang tua yang punya tanggung jawab untuk itu,” tambahnya.

Ia juga menyoroti perlunya pendampingan intens terhadap pelaku, mengingat usia anak yang belum cukup untuk memahami konsep-konsep tertentu.

“Pelaku ini juga harusnya dipahamkan, nanti keluarganya harus punya tanggung jawab juga untuk memahamkan kepada anak ini. Supaya apa pemikiran-pemikiran yang mungkin melebihi usianya atau melebihi masanya itu ya harusnya didampingi." 

"Jadi hal yang terkait yang konsep khitan seperti apa nih segala macam itu kan asumsi saya belum sampai waktunya untuk dia kenal,” tuturnya.

Sebelumnya, Dwi menyebut kejadian ini tak ada unsur kesengajaan. 

Ia menduga insiden itu terjadi karena anak-anak tersebut berniat bermain seolah-olah sedang melakukan khitan tanpa memiliki pengetahuan yang memadai.

Gunting yang semula dipakai untuk prakarya, justru digunakan seakan menjadi alat khitan.

Ia menjelaskan, awalnya kegiatan prakarya berjalan lancar dengan pendampingan guru.

Namun, kejadian pada Kamis (11/9/2025) yang membuat korban terluka di bagian alat vital terjadi di luar pengawasan guru.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Kondisi Bocah TK di Solo yang Alat Vitalnya Dilukai Teman, Akhirnya Disunat, .

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved