Berita Viral
Penampakan Rumah 2 Bocah Kakak Adik Alami Cacingan hingga Keluar dari Mulut & Hidung di Seluma
Inilah penampakan rumah balita yang mengalami kondisi cacingan keluar dari mulut dan hidungnya saat dirawat di RSUD Tais.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah penampakan rumah balita yang mengalami kondisi cacingan keluar dari mulut dan hidungnya di Seluma, Bengkulu.
Dua kakak beradik, Aa (4) dan NS (1 tahun 8 bulan) kini harus menjalani perawatan intensif akibat serangan cacing parah.
Kakak beradik itu tinggal di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu,
Dalam tayangan Youtube Arya Gading, Selasa (16/9/2025) memperlihatkan kondisi rumah balita yang kurang layak dihuni.
Tampak rumah tersebut dengan dinding papan, sementara lantai tanah.

Adapun kamar mandi terpisah yang berada di belakang rumah.
Sementara melihat kondisi halaman belakang rumah balita itu tampak kumuh.
Tampak juga orang tua balita tersebut mempunyai peliharaan ayam.
Baca juga: Sosok Orang Tua Bocah Kakak Adik di Seluma Cacingan hingga Keluar dari Hidung & Mulut, Pelihara Ayam
Saat diwawancarai pemilik Youtube Arya Gading, Prengki ayah balita mengatakan bahwa anaknya awalnya mengalami demam sudah tiga hari.
Namun saat di rumah sakit keluar cacing dari hidung dan mulut.
"Jam 3 sore kemarin masuk rumah sakit di anter pakai ambulan dari puskesmas," kata Prengki dilansir Youtube Arya Gading, Selasa (16/9/2025).

"Awalnya gejalanya demam sudah tiga hari, keluar cacing setelah di rumah sakit," imbuhnya.
Prengki melanjutkan ia memiliki peliharaan ayam di samping rumahnya.
"Di rumah punya peliharaan ayam kampung di sebelah rumah," sambungnya.
Baca juga: Penyebab Tubuh Kakak Adik di Seluma Bengkulu Ada Gumpalan Cacing hingga Keluar dari Hidung & Mulut
Penyebab Balita Cacingan
Direktur RSUD Tais, Eva Debora Siahaan menjelaskan, infeksi cacing umumnya disebabkan pola hidup yang kurang sehat.
Anak-anak kerap bermain di tanah tanpa alas kaki, tidak mencuci tangan, serta jarang menjaga kebersihan tubuh.
"Jadi telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini. Kuku tangannya kotor penuh tanah," jelasnya. Dikutip Kompas.com
Ia mengingatkan para orangtua agar selalu waspada dengan menjaga kebersihan anak.
Adapun gejala pertama kali muncul pada NS. Pada Minggu (13/9/2025) malam.
Awalnya hanya demam tinggi, namun saat masuk ICU, tubuh mungilnya mulai memuntahkan cacing, memicu penanganan intensif dan akhirnya dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu pada Senin (15/9/2025).
Eva Debora Siahaan, mengatakan hasil rontgen menunjukkan gumpalan cacing dalam perut NS.
"NS dirawat intensif di RSUD. Menurut dokter spesialis anak, NS harus dioperasi karena gumpalan cacing sudah tidak bisa dikeluarkan secara normal," ungkap Eva saat dikonfirmasi melalui telepon.
Selain itu, NS juga mengalami demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, serta gelisah.
Karena kondisinya semakin memburuk, rumah sakit segera merujuk Ka ke RSUD M Yunus dan RS Ummi di Kota Bengkulu.
Kakak Juga Terinfeksi
Dalam proses wawancara dengan keluarga pasien, tim medis menemukan bahwa Aa, kakak NS, juga mengalami kondisi serupa.
"Setelah kami wawancara pihak keluarga, observasi Aa yang merupakan kakak Ka diketahui bahwa Aa juga sama seperti NS, ada gumpalan cacing di perutnya," jelas Eva.
Aa kemudian dirujuk ke RS Ummi di Kota Bengkulu untuk menjalani operasi.
Kondisi Balita
Mengenai kondisi pasien, Eva memastikan secara umum dalam keadaan baik.
Namun, tindakan cepat tetap diperlukan untuk memutus atau mengeluarkan cacing dari perut agar tidak menyebar ke organ lain.
"Rujukan dengan sistem Sisrut semua aman. Tadi kita sudah ditanggapi langsung oleh pihak RSMY Bengkulu," ungkapnya.
Terkait biaya perawatan, Eva menjelaskan semua ditanggung BPJS Kesehatan, sehingga orang tua tidak terbebani dalam proses penyembuhan anak yang terjangkit cacing gelang ini.
"Biaya semua sudah dijamin BPJS Kesehatan. Terkait ini, kami juga telah menyampaikan ke Pak Bupati dan Wabup sebagai laporan," pungkas Eva.
Tanggapan Dinas Kesehatan
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, menanggapi adanya warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, yang terjangkit cacing gelang.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Seluma, Rudi Sawaludin, mengatakan pihaknya akan memanggil penanggung jawab (Pj) Program dan Klaster, termasuk Kepala Puskesmas Talo Kecil, untuk memastikan adanya warga yang terjangkit cacing gelang.
"Kita akan panggil dulu Pj program dan klasternya, termasuk Kepala Puskesmas untuk memastikan warga yang terjangkit cacing gelang ini," ujar Rudi saat dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Senin petang, 15 September 2025.
Menyikapi peristiwa ini, Rudi menambahkan bahwa ke depan program pemberian obat cacing pada anak akan lebih diintensifkan, baik melalui posyandu maupun kunjungan langsung ke desa-desa oleh petugas dari 22 Puskesmas yang ada.
"Program pemberian obat cacing pada anak akan kita intensifkan. Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini," tegas Rudi.
Selain itu, pemberian gizi pada anak juga akan menjadi fokus perhatian Dinkes Seluma, mulai dari anak dalam kandungan hingga anak berusia lima tahun.
"Sosialisasi PHBS juga akan kita maksimalkan dan gencarkan. Karena ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak," tambahnya.
Rudi menekankan bahwa peristiwa ini juga menjadi bahan evaluasi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.
Seluruh Puskesmas diharapkan lebih intens turun menemui masyarakat, dengan titik berat pada sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), selain pemberian gizi dan obat cacing pada anak.
"Kita akan lakukan evaluasi atas peristiwa ini. 22 Puskesmas yang ada akan kita fokuskan untuk sosialisasi PHBS dan kegiatan lain agar peristiwa ini tidak terjadi lagi di masa depan," tukas Rudi Sawaludin.
Gejala Cacingan
Dilansir dari Halodoc, tanda-tandanya amat bergam, tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, gejala umumnya meliputi:
- Feses mengandung cacing.
- Kulit kemerahan, gatal dan ruam. Bahkan, beberapa orang melihat bentuk cacing pada kulit.
- Mengalami diare lebih dari dua minggu.
- Sembelit berkepanjangan.
- Perut kembung dan bengkak.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Anus terasa gatal, terutama pada malam hari.
- Sering mengalami reaksi alergi pada kulit.
- Sering kelelahan.
- Nyeri sendi dan otot
- Terhambatnya tumbuh kembang anak.
- Mengalami kaki gajah atau filariasis.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tampang Iwan, Pelaku Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo hingga Tewas, Diduga Residivis |
![]() |
---|
Sosok Orang Tua Bocah Kakak Adik di Seluma Cacingan hingga Keluar dari Hidung & Mulut, Pelihara Ayam |
![]() |
---|
Reaksi Bupati hingga DPRD Seluma Ada Warganya Alami Cacingan hingga Keluar dari Mulut dan Hidung |
![]() |
---|
Iwan Pelaku Utama Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo Diduga Residivis, Didesak Hukuman Mati |
![]() |
---|
Apa Motif Iwan Bacok Serda Rahman, TNI di Wonosobo hingga Tewas ? Ini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.