Berita Nasional

Isi Surat Khusus dari Prabowo ke 5 Eks Menteri yang Kena Reshuffle, Disusun Langsung Sang Presiden

Terungkap isi surat khusus dari Presiden Prabowo Subianto yang dikirim kepada lima mantan menteri Kabinet Merah Putih yang baru

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tangkapan layar Ig @sekretariat.kabinet
PRABOWO KIRIM SURAT - Presiden Prabowo, lewat Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan surat khusus kepada para mantan pembantunya di Kabinet Merah Putih yang baru saja terkena reshuffle beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap isi surat khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto yang dikirim kepada lima mantan menteri Kabinet Merah Putih yang baru saja terkena reshuffle.

Surat tersebut disampaikan melalui Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi para mantan pembantunya selama menjabat.

Hal itu diungkapkan Teddy melalui unggahan di akun Instagram @sekretariat.kabinet.

Dalam unggahan tersebut juga, Teddy menunjukkan momen pertemuannya dengan kelima orang mantan anggota kabinet, antara lain Abdul Adir Karding (mantan Menteri P2MI), Dito Ariotedjo (mantan Menpora), Budi Arie (mantan Menteri Koperasi), Budi Gunawan (mantan Menko Polkam), dan Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan).

"Sedikit cerita dari Minggu lalu.. Berjumpa dengan lima menteri Kabinet Merah Putih yang telah menyelesaikan tugas. Pertemuan ini menjadi kesempatan untuk bersilaturahmi sekaligus menyerahkan surat khusus dari Presiden Prabowo Subianto," kata Teddy, dalam ungahhannya Minggu malam (14/9/2025).

PRABOWO KIRIM SURAT EKS MENTERI -  Teddy menunjukkan momen pertemuannya dengan kelima orang mantan anggota kabinet, antara lain Abdul Adir Karding (mantan Menteri P2MI), Dito Ariotedjo (mantan Menpora), Budi Arie (mantan Menteri Koperasi), Budi Gunawan (mantan Menko Polkam), dan Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan).
Potret
PRABOWO KIRIM SURAT EKS MENTERI - Teddy menunjukkan momen pertemuannya dengan kelima orang mantan anggota kabinet, antara lain Abdul Adir Karding (mantan Menteri P2MI), Dito Ariotedjo (mantan Menpora), Budi Arie (mantan Menteri Koperasi), Budi Gunawan (mantan Menko Polkam), dan Sri Mulyani (mantan Menteri Keuangan). Potret (Tangkapan layar Ig @sekretariat.kabinet)

Melalui surat khusus tersebut Presiden Prabowo menyampaikan rasa terima kasih terhadap para mantan pembantunya di Kabinet Merah Putih.

Teddy mengatakan surat disusun langsung oleh Presiden sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para pembantunya tersebut.

"Surat tersebut disusun langsung oleh presiden sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi besar para menteri bagi negeri, selama menjalankan amanah sebagai bagian dari keluarga Kabinet Merah Putih," tulis Teddy.

Baca juga: Respon Gerindra Soal Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Bantah Isi Kursi Menpora

Diketahui, Presiden Prabowo melakukan reshuffle dengan mengganti lima posisi menteri. 

Kemudian, melantik empat menteri dan satu wakil menteri (wamen) pada Senin, 8 September 2025. Berikut daftar lima Menteri yang dicopot oleh Presiden Prabowo: 

  • Budi Gunawan dari jabatan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) 
  • Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan 
  • Abdul Kadir Karding dari jabatan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI 
  • Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi 
  • Dito Ariotedjo dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). 

Kemudian, berikut empat menteri dan satu wamen yang dilantik Presiden Prabowo: 

  • Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan 
  • Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI 
  • Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi 
  • Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah 
  • Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. 

Gibran Sebut Dihitung Matang 

Menanggapi reshuffle kedua yang dilakukan Prabowo, Gibran memastikan bahwa pergantian menteri yang dilakukan sudah melalui perhitungan yang matang, dilansir dari Kompas.com

“Terkait reshuffle ini adalah langkah-langkah yang sudah benar-benar dihitung matang oleh Bapak Presiden dari segala sisi termasuk kinerja dan lain-lainnya,” kata Gibran di sela-sela kunjungannya ke Batam pada 10 September 2025. 

Menurut Gibran, reshuffle bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan berjalannya pemerintahan secara optimal. 

Oleh karena itu, dia meminta kepada menteri dan wamen yang baru dilantik bekerja dengan baik dan maksimal. 

“Maka dari itu, kita keluarkan yang terbaik untuk para menteri, wamen yang baru saja dilantik agar mereka-mereka ini bisa bekerja dengan baik dan sekali lagi menunjukkan kinerja terbaiknya untuk kita semua,” ujar Gibran. 

Respons Luhut 

Secara terpisah, Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan khusus mengungkapkan pandangannya terkait pergantian posisi Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa. 

Luhut meyakini bahwa Purbaya mampu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan Presiden Prabowo. 

“Saya kira kita ya lihat saja berjalannya waktu. Tapi, saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lapangan kerja,” kata Luhut saat ditemui di Jakarta pada 9 September 2025.

Menurut Luhut, Purbaya mampu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi karena memiliki pengalaman yang luas. 

“Pak Purbaya orang baik, punya pengalaman bagus,” ujar Luhut. 

Jokowi Bicara soal Mazhab 

Presiden ke-7 RI Jokowi juga turut menanggapi reshuffle yang dilakukan Presiden Prabowo, terutama terkait pergantian posisi Menteri Keuangan (Menkeu). 

Pasalnya, Sri Mulyani diketahui menjabat sebagai Menkeu pada dua periode pemerintahan Jokowi. 

Menurut Jokowi, ada perbedaan mazhab antara Sri Mulyani dan penggantinya Purbaya Yudhi Sadewa. 

“Bagus, saya kenal baik dengan Pak Purbaya, sangat bagus dan mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani, mazhab ekonominya beda dengan Bu Sri Mulyani,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada 12 September 2025, dikutip dari Kompas TV. 

Namun, dia menyebut, pasar menerima dengan baik Purbaya. 

Terbukti dengan terkoreksi atau reborn-nya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat turun. 

“Jadi, kalau kita melihat dari respons pasar, respons masyarakat, saya kira kita lihat Indeks Harga Saham Gabungan juga kembali reborn, kembali naik. Kemudian, dollar terhadap rupiah juga (sempat) melemah, rupiah menguat (lagi). Artinya pasar bisa menerima itu,” ujarnya. 

Oleh karena itu Jokowi optimis bahwa investasi dari luar negeri kembali masuk ke Tanah Air. 

“Tentu saja kalau pasar menerima artinya investor, aliran uang akan kembali masuk ke negara kita,” kata Jokowi. 

Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong 

Namun, reshuffle kedua yang dilakukan Prabowo masih menyisakan pekerjaan rumah. 

Sebab, hingga 15 September 2025, posisi Menko Polkam dan Menpora masih kosong. 

Meskipun, Prabowo sudah menunjuk Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polkam ad interim atau sementara.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Tulis Surat kepada Para Menteri yang Terkena Reshuffle, Apa Isinya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved