Mutilasi di Mojokerto
Momen Ayah Tiara Angelina Ambruk Jatuh Pingsan Sambut Jenazah Putrinya Tak Utuh Jadi Korban Mutilasi
Hancur Ayah sambut kehadiran anaknya, Tiara Angelina Saraswati(25), dalam kondisi sudah terbujur kaku tak utuh lagi di dalam peti jadi kroban mutilasi
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
"Dia hendak melaksanakan kegiatan serupa seperti di Pacet, menuju ke tempat-tempat lain. Tapi sebelum terlaksana, pasukan berhasil menangkap pelaku," ungkapnya.
Baca juga: Sadisnya Alvi Maulana Mutilasi Tiara Jadi Ratusan Bagian, Simpan Potongan Tubuh & Santai Ngojek
Saat ditangkap di kos-kosan pun, Alvi juga masih menyimpan pakaian korban yang dikenakan saat kejadian.
"Pakaian korban masih kita temukan di TKP, pada saat di TKP banyak berlumuran darah, ada pakaian korban lainnya dan alat bantu komunikasi," katanya.
AKBP Ihram Kustarto juga menjelaskan, Alvi membuang potongan tubuh korban Tiara sedikit demi sedikit sambil berjalan.
"Ditaruh di dalam tas, bahkan dibuang dicecer. Sambil jalan dibuang, sambil jalan dibuang," tutur dia.
Alvi menurut dia, memutilasi korban layaknya hewan sembelih yang akan disantap.
"Potongan tubuh bisa saya sampaikan, sampai ratusan. Tulangnya dipotong-potong sampai ratusan," katanya.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata dia, korban ditusuk sekali dari leher belakang menembus ke depan.
"Sudah membusuk, lalu dibuang. Ada yang masih tersimpan di rumah kos, ada yang dibuang dini hari sebelum subuh," ujar dia lagi.
Setelah melakukan aksi keji itu, kata dia, pelaku melakukan aktivitas seperti biasa dari tanggal 31 Agustus hingga ditangkap pada 7 September.
"Dari tanggal 31, dia tetap tinggal di tempat itu," katanya.
Aksi keji itu dengan mudah dilakukan Alvi lantaran ia memiliki pengalaman terbiasa memotong daging.
Pengalamanya sebagai penjagal atau penyembelih hewan ternak, seperti sapi dan kerbau itu justru dipraktikannya kepada korban dengan sadis,
"Pernah berprofesi sebagai tukang jagal hewan," ungkap Ihram.
Kronologi Pembunuhan
Diketahui, Alvi membunuh dan memutilasi Tiara Angelina Saraswati di kos mereka di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (2/9/2025) dini hari pukul 2.00 WIB menjadi ratusan potong.
Berdasarkan keterangan polisi, keduanya menjalin asmara kurang lebih selama empat tahun.
Hingga suatu malam mencekam terjadi di dalam kamar kos tersebut, Minggu (31/8/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku baru pulang ke kos setelah beraktivitas di luar pada larut malam.
Namun, korban tidak membukakan pintu dan mengunci pelaku di luar kos.
"Hendak masuk ke rumah (kos) dikunci oleh korban. Kemudian menunggu sampai dengan satu jam. Satu jam berikutnya dibukakan,” ujarnya.
Dini hari itu, keduanya sedang berkonflik. Korban membukakan pintu dalam keadaan marah dan menyebut kata-kata yang dinilai menyakiti pelaku.
"Pada saat dibukakan dengan peristiwa yang sama layaknya seorang wanita dalam kondisi yang marah dengan kosakata yang tidak pada umumnya. Dan hal itu sebenarnya sudah berulang sejak sebelum-sebelumnya,” kata Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).
Selain itu, berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku mengaku tertekan karena tidak bisa memenuhi gaya hidup korban yang tinggi.
“Hal tersebutlah yang menjadi sebuah akumulasi akhirnya memicu cekcok di malam hari tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, saat dibukakan pintu, korban tak banyak bicara lagi dan langsung menuju ke lantai dua kos. Sementara pelaku menuju dapur mengambil pisau.
“Korban naik ke atas ke lantai dua dan pelaku menuju ke dapur mengambil sebuah pisau yang ditusukkan di bagian leher yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban,” bebernya.
Pelaku lantas memisahkan tubuh korban bagian daging dan tulang menggunakan berbagai macam senjata tajam. Jumlahnya, sekitar ratusan.
Lalu pelaku menuju Pacet untuk membuangnya secara menyebar. Pelaku melakukannya layaknya membuang kotoran.
Kemudian, sepekan setelahnya, tubuh-tubuh korban yang berceceran di semak-semak ditemukan warga berinisial S pada Sabtu (6/8/2025).
“S menemukan salah satu potongan tubuh berupa telapak kaki sebelah kiri kemudian dilaporkan ke Polsek Pacet kemudian Polsek melapor ke Polres,” ungkapnya.
Setelahnya, polisi melakukan investigasi dan olah TKP bersama anjing pelacak Polda Jatim. Ditemukan sebanyak 76 potongan secara berceceran dengan jarak yang variatif, 50-100 meter.
Salah satu potongan tubuh tersebut kemudian dianalisis forensik. Akhirnya ditemukan milik perempuan berinisial TAS.
Tak membutuhkan waktu lama. Pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, polisi menangkap pelaku di kamar kosnya.
3 Motif Tersangka
Pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap mengaku sudah lama menyimpan dendam kepada kekasihnya.
D Alvi menyebut korban memiliki sifat temperamental dan sering memarahi dirinya atas hal-hal sepele.
Selain motif asmara, Ihram menyebut Alvi mengaku tertekan dengan gaya hidup korban yang sulit dipenuhinya.
Meski demikian, Alvi tidak memutuskan hubungan asmaranya dengan korban hingga terjadi pembunuhan sadis.
Kepada polisi, tersangka mengaku sulit berpisah dengan korban yang dipacari lebih dari 4-5 tahun.
"Ya susah (putus)," ungkap Alvi saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025), dilansir dari Tribunjatim.com.
Kisah Alvi Maulana dan Tiara Angelina yang semula berawal dari asmara kampus, berubah menjadi tragedi yang mengguncang publik.
Awal hubungan Alvi Maulana (24) dan Tiara Angelina Saraswati (25) dimulai saat keduanya menempuh pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Alvi mengambil jurusan Matematika, sementara Tiara kuliah di Prodi Manajemen. Mereka mulai berpacaran sejak masa kuliah dan menjalin hubungan selama lebih dari lima tahun.
Setelah lulus, Alvi dan Tiara memutuskan tinggal bersama di sebuah kos kawasan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tanpa ikatan pernikahan.
Hubungan mereka disebut menyerupai kehidupan suami-istri, namun sarat konflik dan tekanan.
Kesulitan ekonomi dan tekanan emosional, yang membuat Alvi merasa kewalahan.
Puncak konflik terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari, ketika Alvi pulang larut malam dan mendapati pintu kos dikunci dari dalam oleh Tiara.
Setelah menunggu satu jam, pertengkaran meledak, dan Alvi mengaku gelap mata hingga melakukan pembunuhan dan mutilasi.
"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," kata tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Alvi yang memendam dendam kemudian membunuh dan memutilasi korban.
"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi.
Tersangka sulit berpisah dengan korban yang dipacari lebih dari 4-5 tahun.
"Banyak masalah, anaknya (korban) sering temperamental soal masalah kecil. (Putus) tapi susah," ucap pria asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara tersebut.
Tersangka juga sempat mengutarakan meminta maaf atas perbuatannya kepada keluarga korban saat konferensi pers di Polres Mojokerto.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya naik darah emosi kemudian nge-blank (pikiran kosong). Saya sangat menyesal," pungkas Alvi.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Isak Tangis Ibu Tiara Sambut Jenazah Putrinya yang Dimutilasi, Ayah Minta Pelaku Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
Ada yang Terjatuh di Bangunan Kosong, Ini 4 Lokasi Alvi Maulana Simpan Potongan Tubuh & Tulang Tiara |
![]() |
---|
Alasan Alvi Maulana Buang Potongan Tubuh Tiara di Pacet Mojokerto, 10 Kali ke TKP dengan Korban |
![]() |
---|
Gelagat Alvi Maulana Sembunyikan Tulang Tiara usai Mutilasi di Atas Bangunan Kosong Samping Kos |
![]() |
---|
Firasat Buruk Ibu Tiara Sebelum Tahu Putrinya Tewas Dimutilasi Alvi, Sempat Coba Menghubungi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.