Mutilasi di Mojokerto
Momen Ayah Tiara Angelina Ambruk Jatuh Pingsan Sambut Jenazah Putrinya Tak Utuh Jadi Korban Mutilasi
Hancur Ayah sambut kehadiran anaknya, Tiara Angelina Saraswati(25), dalam kondisi sudah terbujur kaku tak utuh lagi di dalam peti jadi kroban mutilasi
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM- Hati seorang ayah mana yang tak hancur menyambut kehadiran anaknya, Tiara Angelina Saraswati (25), dalam kondisi sudah terbujur kaku tak utuh lagi di dalam peti.
Diketahui, Tiara Angelina Saraswati menjadi korban pembunuhan dan mutilasi menjadi ratusan bagian oleh kekasihnya, Alvi Maulana atau AM (24), di rumah kos Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/9/2025).
Jenazah Tiara pun telah tiba di rumah duka, Selasa (9/9/2025) malam.
Baca juga: Reaksi Keluarga usai Tiara Angelina Dimutilasi Jadi Ratusan Bagian, Terguncang, Enggan Keluar Rumah

Saat jenazah tiba, SD, ayah Tiara tak sanggup menahan tangisnya dan langsung ambruk jatuh pingsan.
Tubuh pria paruh baya itu kemudian dipapah oleh warga yang melayat.
Sementara, ibu dan adiknya menangis terseduh-seduh ditenangkan warga.
Usai disalatkan, jenazah korban dimakamkan di Desa Made, Lamongan.
Sebelumnya, kedua orang tua Tiara berangkat ke Mojokerto untuk kepentingan dalam proses forensik di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong, Kabupaten Sidoarjo, Senin (8/9/2025).
DS, ayah Tiara mengapresiasi polisi, yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan disertai mutilasi yang menimpa putri sulungnya dengan cepat dan menangkap pelaku.
"Kasus ini bisa cepat terungkap dan pelakunya ditangkap, terima kasih polisi," ucap SD, dilansir dari Surya.id.
Dirinya berharap, pelaku pembunuhan keji ini dapat dihukum berat, sesuai perbuatannya yang menghilangkan nyawa anaknya secara sadis.
"Pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya yang sadis, hukuman berat maksimal," pungkas SD.
Baca juga: Gelagat Alvi Maulana Sembunyikan Tulang Tiara usai Mutilasi di Atas Bangunan Kosong Samping Kos
Tiara adalah anak perempuan pertama dari pasangan inisal SD dan SPN (48). Korban memiliki adik perempuan, yang terakhir berkomunikasi dengannya sebelum diketahui meninggal dibunuh kekasih, Alvi Maulana (24) .
Diketahui, korban dan tersangka menjalin hubungan spesial semenjak kuliah. Usai lulus
keduanya tinggal bersama di rumah kos, Lakarsantri Kota Surabaya.
Tersangka AM bekerja serabutan selama tinggal bersama korban di Surabaya, nyambi sebagai Driver online (Ojol) menggunakan sepeda motor Yamaha NMax warna putih.
"Untuk korban dari info yang kami dapat, tidak bekerja. (Korban) Menemani dan membantu di kos dengan tersangka," tukas Kasat Reskrim.
Firasat Ibu
Sementara, dari keterangan orangtua korban kepada penyidik, yang bersangkutan seolah mendapat firasat buruk terjadi sesuatu pada putri sulungnya.
Mereka sempat berupaya menghubungi dan mencarinya korban, pada akhir Agustus 2025 hingga kejadian kelam menimpa korban di mana dia dibunuh dan diperlakukan secara keji di kamar kos, Lakarsantri, Kota Surabaya, Minggu (31/8) sekira pukul 02.00 WIB dini hari.
Pada momen itu, ibu korban merasakan kekhawatiran yang amat sangat hingga berusaha mencari, meski dirinya dengan korban sangat jarang berkomunikasi dengan anak sulung dari dua bersaudara tersebut.
"Orang tua korban seakan mendapat firasat ada sesuatu yang terjadi pada anaknya, sehingga ibunya berusaha menghubungi korban. Itu beberapa hari sebelum kejadian," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama.
Dari informasi yang dihimpun, korban hampir setahun tidak pulang dan terakhir komunikasi dengan adiknya tahun 2024 lalu.
Diduga hubungan korban dengan keluarga tidak harmonis.
Polisi kini bersama ahli forensik melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban, di RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong Kabupaten Sidoarjo.
Keluarga korban dihadirkan untuk kepentingan dalam proses forensik tersebut.
Ahli forensik dilibatkan untuk kepentingan penyidikan kasus ini, sekaligus menyatukan jasad korban dalam kondisi tidak utuh yang nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kita selesaikan dulu uji forensik, jika hasilnya sudah keluar akan segera kita komunikasikan dengan pihak keluarga korban untuk lebih lanjutnya," pungkas Fauzy.
Baca juga: Isak Tangis Ibu Tiara Sambut Jenazah Putrinya yang Dimutilasi, Ayah Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Mutilasi Jadi Ratusan Bagian
Potongan jasad korban mutilasi paling banyak ditemukan saat penggeledahan di kamar kos, yang menjadi tempat tinggal pelaku dan korban, pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Polisi menemukan 8 potongan tulang besar sebanyak 239 berbentuk serpihan tulang dan 22 gigi.
Di antaranya, tulang paha kanan dan kiri 8 potongan ukuran 9 CM x 7 CM dengan lingkar 24 CM, dan yang terkecil ukuran 9 CM x 6 CM dengan lingkar 15,5 CM.
Serpihan tulang kepala, berjumlah 239 pecahan dengan ukuran terbesar 11,5 x 2 CM, ukuran terkecil 0,5 x 2 CM dan ditemukan gigi berjumlah 22 buah.
Kemudian, sebanyak 65 potongan jasad korban ditemukan di semak belukar tepi Jalan Raya Pacet-Cangar yang di antaranya adalah kaki kiri dan pergelangan tangan dan daging korban.
Ditemukan di TKP Pacet-Cangar, jaringan tubuh tanpa tulang dalam potongan kecil sekitar 17 CM x17 CM yang meliputi jaringan otot, lemak, kulit kepala dan rambut hitam lurus panjang 14 CM.
Potongan kaki kiri korban yang ditemukan dalam kondisi tidak terbungkus, panjang sekitar 21 CM x 9 CM dengan sayatan rapi persis pada mata kaki.
Sedangkan, potongan pergelangan tangan kanan yang ditemukan berukuran 16 CM x 10 CM, terdapat sayatan pada jari.
Polres Mojokerto mengusut tuntas kasus pembunuhan disertai mutilasi yang tergolong paling sadis ini.
Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto mengatakan
tindakan Alvi Maulana terhadap Tiara Angelina Saraswati sangat sadis.
"20 tahun saya jadi polisi baru kali saya lihat serpihan potongan tubuh manusia," katanya, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Pasalnya Alvi memutilasi tubuh Tiara menjadi ratusan bagian.
Dia menggunakan pisau kecil dan besar, juga gunting rumput.
Alasan pelaku masih menyimpannya karena hendak dimusnahkan.
“Bagian dari upaya yang bersangkutan memutilasi, membuang, memusnahkan, bahkan sementara masih menyimpan bagian tubuh tertentu untuk menghilangkan jejak,” ungkap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Alvi juga kata Ihram, berencana akan kembali beraksi membuang potongan daging dan tubuh korban yang masih ada di kamar kos, ke wilayan lainnya.
"Dia hendak melaksanakan kegiatan serupa seperti di Pacet, menuju ke tempat-tempat lain. Tapi sebelum terlaksana, pasukan berhasil menangkap pelaku," ungkapnya.
Baca juga: Sadisnya Alvi Maulana Mutilasi Tiara Jadi Ratusan Bagian, Simpan Potongan Tubuh & Santai Ngojek
Saat ditangkap di kos-kosan pun, Alvi juga masih menyimpan pakaian korban yang dikenakan saat kejadian.
"Pakaian korban masih kita temukan di TKP, pada saat di TKP banyak berlumuran darah, ada pakaian korban lainnya dan alat bantu komunikasi," katanya.
AKBP Ihram Kustarto juga menjelaskan, Alvi membuang potongan tubuh korban Tiara sedikit demi sedikit sambil berjalan.
"Ditaruh di dalam tas, bahkan dibuang dicecer. Sambil jalan dibuang, sambil jalan dibuang," tutur dia.
Alvi menurut dia, memutilasi korban layaknya hewan sembelih yang akan disantap.
"Potongan tubuh bisa saya sampaikan, sampai ratusan. Tulangnya dipotong-potong sampai ratusan," katanya.
Berdasarkan keterangan pelaku, kata dia, korban ditusuk sekali dari leher belakang menembus ke depan.
"Sudah membusuk, lalu dibuang. Ada yang masih tersimpan di rumah kos, ada yang dibuang dini hari sebelum subuh," ujar dia lagi.
Setelah melakukan aksi keji itu, kata dia, pelaku melakukan aktivitas seperti biasa dari tanggal 31 Agustus hingga ditangkap pada 7 September.
"Dari tanggal 31, dia tetap tinggal di tempat itu," katanya.
Aksi keji itu dengan mudah dilakukan Alvi lantaran ia memiliki pengalaman terbiasa memotong daging.
Pengalamanya sebagai penjagal atau penyembelih hewan ternak, seperti sapi dan kerbau itu justru dipraktikannya kepada korban dengan sadis,
"Pernah berprofesi sebagai tukang jagal hewan," ungkap Ihram.
Kronologi Pembunuhan
Diketahui, Alvi membunuh dan memutilasi Tiara Angelina Saraswati di kos mereka di kawasan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (2/9/2025) dini hari pukul 2.00 WIB menjadi ratusan potong.
Berdasarkan keterangan polisi, keduanya menjalin asmara kurang lebih selama empat tahun.
Hingga suatu malam mencekam terjadi di dalam kamar kos tersebut, Minggu (31/8/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Pelaku baru pulang ke kos setelah beraktivitas di luar pada larut malam.
Namun, korban tidak membukakan pintu dan mengunci pelaku di luar kos.
"Hendak masuk ke rumah (kos) dikunci oleh korban. Kemudian menunggu sampai dengan satu jam. Satu jam berikutnya dibukakan,” ujarnya.
Dini hari itu, keduanya sedang berkonflik. Korban membukakan pintu dalam keadaan marah dan menyebut kata-kata yang dinilai menyakiti pelaku.
"Pada saat dibukakan dengan peristiwa yang sama layaknya seorang wanita dalam kondisi yang marah dengan kosakata yang tidak pada umumnya. Dan hal itu sebenarnya sudah berulang sejak sebelum-sebelumnya,” kata Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Senin (8/9/2025).
Selain itu, berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku mengaku tertekan karena tidak bisa memenuhi gaya hidup korban yang tinggi.
“Hal tersebutlah yang menjadi sebuah akumulasi akhirnya memicu cekcok di malam hari tersebut,” sambungnya.
Lebih lanjut, saat dibukakan pintu, korban tak banyak bicara lagi dan langsung menuju ke lantai dua kos. Sementara pelaku menuju dapur mengambil pisau.
“Korban naik ke atas ke lantai dua dan pelaku menuju ke dapur mengambil sebuah pisau yang ditusukkan di bagian leher yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban,” bebernya.
Pelaku lantas memisahkan tubuh korban bagian daging dan tulang menggunakan berbagai macam senjata tajam. Jumlahnya, sekitar ratusan.
Lalu pelaku menuju Pacet untuk membuangnya secara menyebar. Pelaku melakukannya layaknya membuang kotoran.
Kemudian, sepekan setelahnya, tubuh-tubuh korban yang berceceran di semak-semak ditemukan warga berinisial S pada Sabtu (6/8/2025).
“S menemukan salah satu potongan tubuh berupa telapak kaki sebelah kiri kemudian dilaporkan ke Polsek Pacet kemudian Polsek melapor ke Polres,” ungkapnya.
Setelahnya, polisi melakukan investigasi dan olah TKP bersama anjing pelacak Polda Jatim. Ditemukan sebanyak 76 potongan secara berceceran dengan jarak yang variatif, 50-100 meter.
Salah satu potongan tubuh tersebut kemudian dianalisis forensik. Akhirnya ditemukan milik perempuan berinisial TAS.
Tak membutuhkan waktu lama. Pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 03.00 WIB, polisi menangkap pelaku di kamar kosnya.
3 Motif Tersangka
Pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi terhadap mengaku sudah lama menyimpan dendam kepada kekasihnya.
D Alvi menyebut korban memiliki sifat temperamental dan sering memarahi dirinya atas hal-hal sepele.
Selain motif asmara, Ihram menyebut Alvi mengaku tertekan dengan gaya hidup korban yang sulit dipenuhinya.
Meski demikian, Alvi tidak memutuskan hubungan asmaranya dengan korban hingga terjadi pembunuhan sadis.
Kepada polisi, tersangka mengaku sulit berpisah dengan korban yang dipacari lebih dari 4-5 tahun.
"Ya susah (putus)," ungkap Alvi saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025), dilansir dari Tribunjatim.com.
Kisah Alvi Maulana dan Tiara Angelina yang semula berawal dari asmara kampus, berubah menjadi tragedi yang mengguncang publik.
Awal hubungan Alvi Maulana (24) dan Tiara Angelina Saraswati (25) dimulai saat keduanya menempuh pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Alvi mengambil jurusan Matematika, sementara Tiara kuliah di Prodi Manajemen. Mereka mulai berpacaran sejak masa kuliah dan menjalin hubungan selama lebih dari lima tahun.
Setelah lulus, Alvi dan Tiara memutuskan tinggal bersama di sebuah kos kawasan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, tanpa ikatan pernikahan.
Hubungan mereka disebut menyerupai kehidupan suami-istri, namun sarat konflik dan tekanan.
Kesulitan ekonomi dan tekanan emosional, yang membuat Alvi merasa kewalahan.
Puncak konflik terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari, ketika Alvi pulang larut malam dan mendapati pintu kos dikunci dari dalam oleh Tiara.
Setelah menunggu satu jam, pertengkaran meledak, dan Alvi mengaku gelap mata hingga melakukan pembunuhan dan mutilasi.
"Karena emosi memuncak, saya sudah memendam emosi dari lama," kata tersangka saat press release di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).
Alvi yang memendam dendam kemudian membunuh dan memutilasi korban.
"Pemicunya (pembunuhan dan mutilasi), saat saya dikunci dari dalam (kos) satu jam," ungkap Alvi.
Tersangka sulit berpisah dengan korban yang dipacari lebih dari 4-5 tahun.
"Banyak masalah, anaknya (korban) sering temperamental soal masalah kecil. (Putus) tapi susah," ucap pria asal Desa Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara tersebut.
Tersangka juga sempat mengutarakan meminta maaf atas perbuatannya kepada keluarga korban saat konferensi pers di Polres Mojokerto.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya, saya naik darah emosi kemudian nge-blank (pikiran kosong). Saya sangat menyesal," pungkas Alvi.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Isak Tangis Ibu Tiara Sambut Jenazah Putrinya yang Dimutilasi, Ayah Minta Pelaku Dihukum Setimpal |
![]() |
---|
Ada yang Terjatuh di Bangunan Kosong, Ini 4 Lokasi Alvi Maulana Simpan Potongan Tubuh & Tulang Tiara |
![]() |
---|
Alasan Alvi Maulana Buang Potongan Tubuh Tiara di Pacet Mojokerto, 10 Kali ke TKP dengan Korban |
![]() |
---|
Gelagat Alvi Maulana Sembunyikan Tulang Tiara usai Mutilasi di Atas Bangunan Kosong Samping Kos |
![]() |
---|
Firasat Buruk Ibu Tiara Sebelum Tahu Putrinya Tewas Dimutilasi Alvi, Sempat Coba Menghubungi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.