Demo di DPR RI

Permintaan Ibu Laras Faizati ke Prabowo usai Putrinya Ditangkap Dugaan Hasut Massa Bakar Mabes Polri

Ibu dan paman Laras Faizah menyampaikan permohonan kepada Presiden Prabowo dan Kapolri agar dibebaskan karena dianggap hanya spontan bukan provokasi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube KompasTV
ORANG TUA LARAS- Fauziah, Ibu dan paman Laras Faizah menyampaikan permohonan kepada Presiden Prabowo dan Kapolri agar dibebaskan karena dianggap hanya spontan bukan provokasi 

Menurut keterangan keluarga, Laras tidak memiliki rencana ataupun motif tertentu sebelum insiden itu terjadi. Ucapan yang kemudian dianggap sebagai hasutan disebut keluar begitu saja secara spontan di tengah situasi panas.

“Laras hanya terbawa suasana. Dia tidak punya niat merencanakan apalagi mengorganisir aksi membakar. Itu murni reaksi sesaat,” ungkap salah satu anggota keluarga.

Pihak keluarga juga menegaskan bahwa Laras bukanlah sosok yang sering terlibat dalam aksi-aksi provokatif. Sehari-hari ia dikenal tenang dan sibuk dengan urusan pribadinya.

Meski begitu, kasus ini tetap ditangani serius oleh aparat. Proses hukum masih berjalan untuk memastikan sejauh mana tanggung jawab Laras dalam kericuhan tersebut.

Akui Spontan

Menurut kuashukumLaras, Abdul Gafur, apa yang diunggah Laras tersebut hanya spontan dilakukan dan sebagai bentuk ungkapan kekecewaan terhadap polisi  atas kematian Affan Kurniawan, driver ojol yang dilindas rantis Brimob pada Kamis, (28/8/2025).

Saat mengunggah pernyataan tersebut, Laras tengah bekerja di ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Secretariat sebagai Communication Officer dan tidak berada di lokasi demonstrasi.

"Dia tidak ikut demo, tidak mengajak siapapun, tidak ada upaya mobilisasi. Saat itu dia sedang bekerja, dan unggahan itu muncul spontan karena kecewa melihat ada korban dalam demonstrasi. Jadi itu murni ekspresi pribadi,” katanya kepada wartawan. Dikutip Wartakotalive.com.

Dalam unggahan yang menjadi dasar penetapan tersangka, Laras disebut menyampaikan kalimat yang mengandung kata “burn building” dalam bahasa Inggris.

Kuasa hukum menyebut pernyataan itu bersifat satir dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan.

“Itu ekspresi spontan. Tidak ada niat untuk menghasut atau memprovokasi. Bahkan dalam berita acara pemeriksaan, dia sudah menyampaikan bahwa itu bentuk kritik, bukan ajakan,” tambahnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved