Sekeluarga Tewas di Indramayu

Keseharian Haji Sahroni Korban Tewas Sekeluarga Terkubur di Indramayu, Tertutup & Taat Ibadah

Keseharian Haji Sahroni (75), salah satu korban sekeluarga yang tewas di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, pada

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tangkapan layar Ig @indramayuterkini
SAHRONI TEWAS SEKELUARGA - Keseharian Haji Sahroni (75), salah satu korban sekeluarga yang tewas di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, pada Senin (1/9/2025) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Keseharian Haji Sahroni (75), salah satu korban tewas sekeluarg di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, Jawa Barat pada Senin (1/9/2025) malam.

Seperti diketahui, polisi menemukan lima jasad tersebut terkubur di bawah pohon nangka di halaman belakang rumah mereka.

Informasi yang berhasil dihimpun, mereka adalah pasangan suami istri, seorang ayah mertua, anak perempuan, serta seorang bayi yang masih mungil.

Menurut penuturan tetangga korban, Sohib (42), keluarga Sahroni dikenal cukup tertutup.

Aktivitas mereka sehari-hari tak banyak terlihat oleh warga sekitar.

"Kalau sosok Pak Sahroni itu, keluarga ini memang keluarga tertutup," ujar Sohib saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025). Dikutip Tribuncirebon.com

"Dari masyarakat sekitar juga kalau melihat cuma hanya lewat dari samping naik motor ke masjid, seperti salat Duhur atau Asar ke masjid,”sambungnya. 

Baca juga: Pekerjaan Budi Sekeluarga di Indramayu yang Tewas Terkubur di Belakang Rumah, Dikenal Warga Tertutup

Haji Sahroni sendiri diketahui sudah pensiun.

Sementara anaknya, Budi, merupakan seorang pengusaha sembako grosir.

SEKELUARGA TEWAS - Terungkap sosok lima anggota keluarga yang ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumah di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu.
SEKELUARGA TEWAS - Terungkap sosok lima anggota keluarga yang ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumah di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu. (Tangkapan layar Ig @indramayuterkini)

Usaha itu berlokasi di samping rumah, hanya berjarak sekitar 30 meter.

“Anaknya Budi ini pengusaha grosiran sembako ya, di samping rumah sebelah kiri."

"Kalau ada mobil boks datang beberapa hari sebelumnya, itu hanya ngirim barang usaha Mas Budi seperti gula, pasir, dan lainnya,” ucapnya.

Sohib menuturkan, mobil boks terakhir kali datang pada Jumat atau Sabtu sebelum peristiwa terungkap. 

Ia menegaskan, hal itu wajar karena terkait usaha Budi.

 

Awal Mula Ditemukan

Sohib (42), tetangga korban, menceritakan awal mula peristiwa itu terungkap.

Ia mengatakan, kecurigaan muncul sejak Kamis lalu setelah seorang warga bernama Ayu tidak mendapat kabar dari Euis, salah satu korban, yang biasanya aktif berkomunikasi.

“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WA ke Bu Euis enggak dibalas, telepon juga enggak diangkat."

"Rumah pun kelihatan sepi tanpa aktivitas,” ujar Sohib saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).

Menurutnya, Ayu kemudian meminta bantuan Ema, kerabat keluarga Sahroni.

Dari luar rumah, kondisi terlihat mencurigakan. Pintu terkunci rapat dari dalam, sementara suasana rumah sunyi senyap.

“Akhirnya Ibu Ema bersama warga nekat mendobrak pintu sekitar jam 17.30 WIB."

"Pas masuk rumahnya rapi, enggak ada tanda-tanda keributan."

"Tapi dari samping halaman tercium bau busuk yang menyengat,” ucapnya.

Dari arah halaman kosong sebelah kanan rumah, terlihat gundukan tanah dengan bagian kaki manusia menyembul keluar.

“Ibu Ema langsung panggil warga cari cangkul dan ternyata benar jasad Pak Haji Sahroni"

"Belum sempat diperiksa lebih lanjut, Ibu Ema langsung telepon polisi,” kata dia.

Tak lama kemudian, polisi berdatangan.

“Sekitar jam 19.30 WIB sudah ramai polisi dan warga."

"Saya pun enggak bisa lihat jelas karena sudah padat."

"Polisi yang akhirnya menemukan jasad lain di lubang yang sama,” katanya.

Kelima korban yang ditemukan terkubur itu adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantu bernama Euis (37), serta dua cucu mereka, Ratu (7) dan seorang bayi berusia 8 bulan.

“Jumlahnya lima orang, semuanya masih satu keluarga."

"Yang pertama kelihatan Pak Sahroni, baru polisi menemukan jasad lainnya,” ujarnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved