Demo di DPR RI
Bertemu Jusuf Hamka, Uya Kuya Tegaskan Masih di Jakarta usai Rumah Dijarah Massa: Harus Ikhlas
Momen Uya Kuya bertemu Jusuf Hamka saat di masjid Istiqlal usai rumah dijarah massa disorot.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Artis sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Uya Kuya bertemu Jusuf Hamka saat di masjid Istiqlal usai rumah dijarah massa.
Uya Kuya muncul membagikan storynya lewat Instagram bertemu pengusaha Jusuf Hamka.
Dalam momen itu, Uya Kuya memastikan bahwa dirinya saat ini masih berada di Jakarta atau tidak sedang berada di luar negeri.
Uya Kuya bersama sang istri, Astrid Khairunisha tak sengaja bertemu Jusuf Hamka di Masjid Istiqlal Jakarta.
"Nggak sengaja ketemu Pak Jusuf Hamka," ujar Uya Kuya.
Jusuf Hamka pun mengaku bersyukur bisa bertemu dengan Uya Kuya.
Ia juga tak menyangka jika pria yang lahir pada 4 April 1975 itu masih berada di Jakarta dan salat di Masjid Istiqlal.
"Alhamdulillah rezeki anak sholeh, saya juga ketemu Mas Uya ini gimana pun saya bangga," kata bos jalan tol ini.
"Karena ternyata Mas Uya masih di Jakarta, 1 September nih kita salat asar di Istiqlal," sambungnya.
"Saya ketemu Mas Uya sama Mbak Astrid," paparnya.
Baca juga: Uya Kuya Bantah Kabur ke Luar Negeri usai Rumah Dijarah Massa, Kini Dukung Penurunan Tunjangan DPR

Jusuf Hamka kemudian bersaksi Uya Kuya orang yang baik.
"Yang sabar ya insyaAllah Allah mudahkan, orang baik ini," ujar Jusuf Hamka.
"Harus ikhlas," Uya Kuya menimpali.
Sebelumnya, beredar kabar Uya Kuya diduga kabur ke luar negeri usai rumahnya dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Dugaan tersebut mencuat setelah video Uya Kuya berada di bandara viral.
Uya Kuya dituding akan berangkat ke luar negeri usai kekacauan yang terjadi di rumahnya.
Namun kini dirinya membantah kabur ke luar negeri.
Seperti diketahui, aksi massa menggeruduk rumah Uya Kuya, imbas dari video joget-joget para anggota DPR RI di sidang tahunan MPR.
Rumah Uya Kuya Dijarah
Sebelumnya, rumah Uya Kuya, anggota DPR RI dan selebritas, di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, didatangi hingga dijarah massa, Minggu (31/8/2025) dini hari.
Massa masuk dan merusak rumah milik politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Barang-barang yang ada di dalam rumah mewah tersebut ikut dijarah massa.
Kejadian penjarahan itu merupakan aksi lanjutan yang sebelumnya dilakukan di rumah anggota DPR lain, Ahmad Sahroni
Misalnya saja kursi mewah, televisi hingga koleksi kucing peliharaan Uya Kuya juga ikut raib.
Selain kerusakan fisik, massa juga meninggalkan berbagai coretan di dinding dan pagar tembok rumah Uya Kuya.
Rumah dua lantai itu hancur, terutama di ruang tamu, dapur, hingga kolam renang.
Setiap ruangan meninggalkan serpihan kaca.
Rumah Uya Kuya yang hancur itu dihuni mertuanya.
Gerbang rumah yang terbuat dari besi juga tampak berlubang, kaca jendela hancur, pintu terbuka lebar, dan warga leluasa keluar-masuk.
Di dalam rumah, terlihat puing-puing pakaian dan perabotan yang hancur.
Warga terlihat membawa perabotan sisa dan mencari-cari barang yang berserakan di lantai.
Kamar tidur tidak luput dari sasaran amarah massa dan hanya tersisa beberapa kasur yang dibongkar.
Coset duduk pun ikut diambil massa.
Tidak semua warga yang datang ikut mengambil barang yang tersisa.
Banyak warga yang datang hanya sekadar melihat rumah Uya Kuya sambil mengabadikan melalui gambar dan video.
Sampai tulisan ini disusun, tidak terlihat penjagaan polisi di rumah Uya Kuya yang hancur itu.
Sebelumnya, Eko Patrio dan Uya Kuya mendapat sorotan karena berjoget ria dalam Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada 15 Agustus 2025 lalu.
Aksi keduanya dan beberapa anggota DPR menimbulkan pro dan kontra di tengah kesulitan ekonimi masyarakat Indonesia.
Apalagi aksi tersebut dilakukan setelah ada kabar kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Tindakan itu Eko lakukan untuk membalas kritik publik atas sejumlah anggota dewan yang berjoget setelah Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, sementara situasi masyarakat sedang sulit.
"Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja," tulis Eko.
Termasuk anggota dewan yang berjoget itu adalah Uya Kuya.
Belakangan ini keduanya menyampaikan permintaan maaf.
Meski demikian, perbuatan mereka dinilai berkontribusi pada eskalasi kemarahan publik yang mengkritik kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
Masyarakat menggelar unjuk rasa memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR RI pada 25 Agustus lalu.
Unjuk rasa kemudian berlanjut pada 28 Agustus, hari di mana driver ojek online (Ojol) Affan Kurniawan meninggal setelah dilindas mobil Brimob.
Peristiwa itu membuat publik semakin marah, terutama kalangan driver ojol.
Setelah itu, unjuk rasa meluas ke berbagai kota dan daerah, mulai dari Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, Makassar, dan lainnya.
Unjuk rasa diwarnai bentrokan massa dengan aparat.
Seperti diketahui, berawal penjarahan kediaman Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, hingga Sri Mulyani, kini rumah Ketua DPR RI, Puan Maharani hingga Nafa Urbach menjadi sasaran amuk massa, Sabtu (30/8/2025) malam hingga Minggu dini hari.
Uya Kuya Dinonaktifkan
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) resmi menonaktifkan Surya Utama alias Uya Kuya dan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dari anggota DPR RI.
Hal itu buntut kritikan anggota DPR yang berjoget saat Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025.
Terbaru, rumah Uya Kuya dan Eko Patrio dijarah massa.
Kini pihak DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Uya dan Eko Patrio.
"Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025). Dikutip Kompas.com
Viva Yoga Mauladi mengatakan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika politik di tanah air selama beberapa hari terakhir.
Viva meminta masyarakat tetap bersikap tenang menghadapi gejolak sosial politik selama beberapa hari terakhir.
Pihaknya juga meminta masyarakat percaya bahwa pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto bisa menyelesaikan polemik.
"Mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat serta untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan," ujar Viva.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
VIDEO Sosok Ibu Remaja Pelaku Penjarahan Kembalikan Jam Ahmad Sahroni Rp11 Miliar: Bukan Hak Kita |
![]() |
---|
VIDEO Salsa Erwina Skakmat Deddy Sitorus 'Arogan Sedunia' usai Ucap Ogah Dibandingkan Rakyat Jelata |
![]() |
---|
Tanggapan TNI Soal Tudingan Biarkan Penjarahan Rumah Sahroni dan Sri Mulyani, Kita Taat Konstitusi |
![]() |
---|
ISI 17+8 Tuntutan Rakyat Digaungkan Jerome Polin Dkk, Ada Sahkan UU Perampasan Aset Koruptor |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Tahu Dalang Kerusuhan Demo di DPR, Singgung Sudah Terencana: Akan Saya Hadapi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.