Hari Guru Nasional 2025

Teks Amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Hari Guru Nasional Tahun 2025, Poin Pentingnya

Mari, jadikan Hari Guru Nasional 2025 ini sebagai momentum untuk memperbaharui janji kita kepada bangsa Mendidik dengan Hati Mengabdi tanpa Henti.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
SAMBUTAN MENDIKDASMEN -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, berikut isi sambutan Mendisdakmen pada Peringatan Hari Guru Nasional 2025. 

Telah lama kita mendengar keluhan mengenai rumitnya tata kelola guru. Ketimpangan distribusi, ketidakjelasan status, hingga isu keterlambatan tunjangan profesi, seringkali menjadi beban yang mengganggu fokus utama Anda: mengajar.

Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan "Guru Hebat" secara merata di seluruh Indonesia, Pemerintah Pusat, melalui Kemendikdasmen, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian/Lembaga terkait, sedang memfinalisasi langkah strategis dan monumental: Sentralisasi Tata Kelola Guru
dan Tenaga Kependidikan. 

 
Apa artinya sentralisasi ini bagi Anda? 

* Kesejahteraan Merata: Dengan pengelolaan ASN Guru yang ditarik ke Pusat, diharapkan tidak ada lagi disparitas atau keterlambatan dalam pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan Tambahan Penghasilan (Tamsil), sehingga kesejahteraan menjadi lebih terjamin, seragam, dan tepat waktu.

* Redistribusi yang Adil: Sentralisasi memungkinkan Kemendikdasmen melakukan pemetaan kebutuhan dan penempatan guru secara lebih optimal, memastikan setiap sekolah, termasuk yang berada di daerah 3T, mendapatkan guru yang kompeten sesuai standar nasional.

* Status Guru Honorer: Kebijakan ini juga menjadi solusi struktural jangka panjang untuk menyelesaikan masalah status dan formasi Guru Honorer yang selama ini tergantung pada anggaran dan kebijakan Pemerintah Daerah. Kita ingin seluruh guru memiliki kepastian dan masa depan yang lebih jelas.

Kebijakan ini adalah bentuk komitmen nyata Pemerintah untuk melindungi dan memuliakan profesi Guru. Kami ingin Guru fokus pada tugas mendidik, tanpa perlu khawatir akan urusan administrasi yang berlarut-larut. 

III. Program Prioritas Kemendikdasmen 2025

Sentralisasi tata kelola guru ini beriringan dengan program-program prioritas Kemendikdasmen di tahun 2025 yang harus kita dukung bersama, antara lain: 

 
1. Wajib Belajar 13 Tahun: Upaya perluasan akses pendidikan hingga jenjang menengah (SMA/SMK) untuk memastikan tidak ada anak bangsa yang terputus dari pendidikan.

2. Peningkatan Mutu Vokasi (SMK): Melalui penguatan program Pusat Keunggulan, link and match dengan industri 4.0, dan penyediaan sertifikasi kompetensi global bagi siswa dan guru SMK.

3. Penguatan Literasi dan Karakter: Distribusi 1,5 Juta Buku Bacaan Bermutu ke sekolah-sekolah berliterasi rendah, penguatan pendidikan karakter, dan revitalisasi bahasa daerah sebagai bagian dari pelestarian budaya.

4. Inovasi Pembelajaran Digital: Pemanfaatan teknologi terkini, seperti Smartboard dan platform digital, sebagai alat bantu untuk menjadikan pembelajaran lebih interaktif, relevan, dan efisien. Teknologi harus menjadi asisten terbaik bagi Guru Hebat. 

Penutup
Bapak dan Ibu Guru, para Pembangun Insan Cendekia,

Perubahan adalah keniscayaan. Pendidikan tidak boleh stagnan. Melalui kolaborasi antara kebijakan transformatif, program prioritas yang terarah, dan semangat pengabdian Anda, kita sedang membangun Indonesia Kuat yang sesungguhnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved