Hari Pahlawan Nasional

12 Contoh Puisi Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025, Berkesan dan Penuh Makna untuk Ucapan

12. Terus Bergerak, Wahai Anak Bangsa: Darahmu telah menetes di bumi pertiwi, namun dari situ tumbuh harapan yang tak mati. Pahlawanku, engkau bukan

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI PERAYAAN HARI PAHLAWAN - Inilah 12 Contoh Puisi Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025, Berkesan dan Penuh Makna untuk Ucapan 

Tanah air jangan sampai menangis
Berguguran pertanda semakin tumbuh
Semangat pada jiwa baru
Berjuang menegakkan kebenaran
Di bumi ini teriakan bergemuruh
Merdeka harga mati

8. Pangeran Diponegoro
Karya: Sides Sudyarto DS

Pangeran Diponegoro, pahlawan sejati
Tak pernah mementingkan diri
berjuang selalu untuk kebebasan negeri ini
Pangeran Diponegoro, ksatria pembela Pertiwi

Kau tinggalkan istana dan kursi tahta
Kau ikhlaskan hidupmu untuk berjuang
Demi kehormatan bangsa dan negara
Menuju Indonesia merdeka

Pangeran Diponegoro, jasadmu telah kembali ke bumi
Namun api juangmu tak mati-mati
Kau habiskan tetesan darahmu untuk negeri ini
Kau hembuskan nafas penghabisan untuk Pertiwi

9. Para Patriot
Karya: Umi N Mikhsin

Mereka turun ke jalanan
Menyuarakan lara yang tak dihiraukan
Tangis anak yang kelaparan
Resah pemuda yang tak punya pekerjaan

Mereka menyuarakan seruan
Agar para elit mulai memikirkan
Desah rakyat yang tersingkirkan
Kabar duka tentang kemiskinan

Para patriot jalanan
Bukanlah para pengacau
Bukan pula para pemula yang pandai meracau

Jika saja mereka didengarkan
Jika saja tidak dengan kekerasan
Mungkin mereka akan membawa pencerahan
Bagi nurani bangsa yang mulai tergoyahkan

10. Diponegoro
Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar, lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati

MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sungguh pun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merajai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

11. Peto Syarif Gelar Tuanku Imam Bonjol
Karya: Sides Sudyarto DS

Di alam Minangkabau dikau dilahirkan
Dibesarkan ayah dan bunda tercinta
Di usia dewasa 25 tahun diburu Belanda
Dari bukit ke bukit dari luhak ke luhak
Tiada menyerah pada perampok yang tamak

Imam Bonjol seumur hidupmu diburu peluru
Tiada hentinya lari dan menyerang
Anak istrimu habis dibunuh dengan keji
Dibantai disiksa penjajah yang bathil
Hidupmu selalu di ujung bedil

Tuanku Imam Bonjol sejak muda hingga tua
Kau pantang mundur terus bertempur
Dengan pedang di tangan, peluru di pinggangmu
Kau bergerak terus melancarkan perang gerilya

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved