Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ayat Inni Tubtu Ilaika Wa Inni Minal Muslimin, Keutamaan Taubat dan Berbakti kepada Orang Tua

Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dari dosa-dosaku. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang tunduk kepadaMu

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
KEUTAMAAN TAUBAT -- Ilustrasi Alquran Surat Al Ahqaf ayat 15, Inni Tubtu Ilaika Wa Inni Minal Muslimin, Keutamaan Taubat dan Berbakti kepada Orang Tua. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafal inni tubtu ilaika wa inni minal muslimin adalah kutipan dari ayat Alquran tepatnya Surat Al Ahqaf ayat 15.

Inni Tubtu Ilaika Wa Inni Minal Muslimin memiliki arti:  Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Berikut ini selangkapnya bacaan surat Al-Ahqaf Ayat 15, tulisan Arab dan arti:

Surat Al Ahqaf ayat 15:

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Arab-Latin: 
Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi iḥsānā, ḥamalat-hu ummuhụ kurhaw wa waḍa'at-hu kurhā, wa ḥamluhụ wa fiṣāluhụ ṡalāṡụna syahrā, ḥattā iżā balaga asyuddahụ wa balaga arba'īna sanatang qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn

Artinya: 
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".

Banyak hikmah kita dapatkan dari ayat Surat Al Ahqaf ayat 15 ini.

  1. Berbuat baik kepada dua orang ibu dan bapak.  Karena kedua orangtua kitalah yang menyebabkan kita ada di dunia. Ibu  mengandung dengan susah payah, melahirkan, membesarkan
  2. Bersyukur kepada Allah dan kepada ibu bapak kita atas nikmat dan karunia yang kita nikmati hingga telah berusia 40 tahun
  3. Berbuat kebaikan beramal saleh yang diridhai Allah
  4. Bertaubatlah dan berserah diri

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kami berwasiat kepada manusia agar memperlakukan bapak ibunya dengan baik semasa keduanya hidup dan sesudah keduanya wafat.

Ibunya telah mengandungnya saat dia masih berupa janin dalam rahimnya dengan penuh kelelahan dan kepayahan, lalu melahirkannya dengan penuh kelelahan dan kepayahan juga. Masa kehamilan dan penyapihan adalah 30 bulan. Disebutnya beban berat yang dipikul ibu bukan bapak ini menunjukkan bahwa hak ibu lebih besar dari hak bapak.

Saat manusia mencapai puncak kekuatan pada akal dan jasmaninya, dia mencapai umur 40 tahun, dia berdoa kepada Tuhannya dengan berkata, “Wahai Tuhanku, bimbinglah aku untuk mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada bapak-ibuku. Jadikanlah aku orang yang beramal shalih yang Engkau ridhai. Perbaikilah anak keturunanku untukku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dari dosa-dosaku. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang tunduk kepadaMu, menaatiMu, berserah diri kepada perintah dan laranganMu, serta patuh kepada hukumMu.”

Keutamaan Taubat

Setiap orang pasti pernah jatuh dalam dosa. Tapi yang membedakan bukan siapa yang paling sedikit berdosa, melainkan siapa yang paling cepat kembali kepada Allah alias bertaubat.

Dikutip dari laman rumaysho.com, taubat adalah pintu harapan yang selalu terbuka, tapi tak selamanya kita punya kesempatan untuk masuk.

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa taubat yang tulus (taubat nasuha) mengandung tiga unsur penting:

Pertama, mencakup seluruh dosa, besar maupun kecil, tersembunyi maupun terang-terangan. Artinya, seseorang tidak boleh menyisakan satu dosa pun yang tidak ia sesali atau ia biarkan tanpa taubat.

Kedua, tekad yang bulat dan kejujuran penuh dalam bertaubat. Tidak ada lagi ruang untuk ragu-ragu, menunda-nunda, atau setengah hati. Ia segera mengambil keputusan dengan sepenuh kehendak dan kemauan untuk meninggalkan maksiat dan kembali kepada Allah.

Ketiga, memurnikan taubat dari segala niat yang keliru. Taubat yang benar semata-mata karena takut kepada Allah, mengharap pahala-Nya, dan takut akan azab-Nya—bukan karena ingin menjaga reputasi, kedudukan, atau kekuasaan; bukan pula demi mendapatkan pujian manusia, menghindari celaan mereka, atau karena sudah tak mampu bermaksiat lagi akibat usia atau keadaan ekonomi. Semua niat duniawi seperti ini merusak kemurnian taubat.

Demikian penjelasn tentang arti Ayat Inni Tubtu Ilaika Wa Inni Minal Muslimin, Keutamaan Taubat dan Berbakti kepada Orang Tua. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Sholawat Malam Jumat Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Wassalim Taslima

Baca juga: 3 Surah dalam Alquran Mudah Dihapal dan Diamalkan Minta Perlindungan dari Kegalauan Bisikan Setan

Baca juga: Hadits Dahulukan Kaki Kanan dan atau Tangan Kanan untuk Urusan Baik, Berikut Contoh dan Adabnya

Baca juga: Amalan Surat Yusuf ketika Sedih karena Masalah Rumah Tangga, Nasihat Ustadz Adi Hidayat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved