Seputar Islam

Doa Orang Tua untuk Anak Santri di Hari Santri, Mohon Diberikan Pemahaman dan Berakhlak Mulia

 Ya Allah, mudahkanlah anakku dalam memahami ilmu agama dan dunia, serta jadikan ia hamba-Mu yang taat agar selamat dunia dan akhirat.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Logo Hari Santri/https://kemenag.go.id/
DOA UNTUK ANAK SANTRI -- Ilustrasi peringatan Hari Santri Nasional, berikut Doa Orang Tua untuk Anak Santri di Hari Santri, Mohon Diberikan Pemahaman dan Berakhlak Mulia. 

 Dalam riwayat diceritakan suatu malam Rasulullah saw. sedang di rumah Maymunah. Di sana ada Ibnu ‘Abbas dan ia membantu menyiapkan air wudhu untuk Rasulullah saw.

 Maymunah pun berkata, “Wahai Rasulullah, anak ini – yang menuangkan air wudhu untukmu – bernama Ibnu ‘Abbas." Nabi saw. pun seketika berdoa:

اللَّهُمَّ فَقِّهُّ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ

Artinya:

Ya Allah, pahamkanlah ia ilmu agama dan ajarkan ia takwil.” (HR Ahmad). Apabila kita melihat kepada penafsiran Al-Quran, banyak sekali riwayat yang berasal dari Ibnu ‘Abbas sebab beliau merupakan seorang ahli dalam menjelaskan Al-Quran. 

 

Doa 2

اَللَّهُمَّ أَيُّمَاغُلَامٍ عَلَّمْتُهُ، فَاجْعَلْهُ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ 

Arab latin:

"Allahumma ayyuma ghulam(in) 'allamtahu, faj'alhu fi 'ibadikas shalihiin."

Artinya:

"Ya Allah, anak muda mana pun yang Engkau ajarkan, jadikanlah dia termasuk di antara hamba-hamba-Mu yang saleh."

Dikutip dari laman nu.or.id, doa tersebut adalah doa dari guru kepada muridnya. Al-Qadhi ‘Iyadh menceritakan dalam Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik, bahwa dahulu ada seorang guru yang mulia mendatangi Ka’bah dan berdoa dengan kalimat doa tersebut.

Dikisahkan pasca berdoa demikian, dirinya berhasil menjadikan sekitar sembilan puluh ulama dan orang-orang shaleh yang telah dibentuk melalui pengajarannya. (Al-Qadhi ‘Iyadh, Tartib al-Madarik wa Taqrib al-Masalik, [Maroko: Maktabah al-Fadhalah, 1981], jilid VI, hal. 245). 

Hikmah yang didapat dari kisah di atas adalah, kesuksesan dan pemahaman seorang murid atau santri terhadap ilmu tidak melulu hasil usaha lahiriah, akan tetapi perlunya usaha batiniah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved