Seputar Islam

Tips Mengobati Rindu Orang Tua kepada Anak yang Mondok di Pesantren, Jangan Sampai Baperan

Rasa rindu membuat orang tua lebih rajin berdoa dan mendekat kepada Allah. Demikian juga rindu anak kepada orangtuanya, semoga menjadikannya saleh/ha

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
OBAT RINDU -- Ilustrasi anak-anak di pondok pesantren, berikut tips Mengobati Rindu Orang Tua kepada Anak yang Mondok di Pesantren. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Bulan pertama atau tahun pertama melepas anak mondok di pesantren merupakan waktu yang berat bagi orangtua dan anak.  Ini wajar, mengingat anak selalu ada dalam kehidupan orangtua sejak mereka lahir dan tumbuh.

Rasa rindu yang tak terkira, rindu orangtua kepada anaknya yang jauh di mata. Demikian juga bagi anak, rindu belaian orangtuanya.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Rindu ini bukan sekadar ingin bertemu. Lebih dalam dari itu, ada ikatan batin yang membuat orang tua selalu teringat pada wajah, suara, bahkan kebiasaan kecil anak di rumah. 

Hati orang tua bertanya, “Apakah anakku sudah makan dengan baik? Apakah ia sehat? Apakah ia merasa kesepian di pesantren?”

Bagaimana mengobati semua kata rindu itu ketika anak sedang jauh menempuh pendidikan di pesantren? tapi jangan sampai pula baperan (terbawa perasaan) sehingga membuat anak malah tidak betah di pesantren.

TIPS OBATI RINDU ORANGTUA PADA ANAK YANG MONDOK DI PESANTREN

1. Doakan yang Terbaik

Ubah rindu itu menjadi doa. Saat tangan terangkat selepas shalat, nama anak selalu disebut. 

Doa agar mereka kuat, sabar, dan istiqamah menuntut ilmu agama.

Sebab, sejatinya doa orang tua adalah energi paling ampuh yang bisa sampai kepada anak, meskipun jarak memisahkan. Rindu yang disalurkan melalui doa membuat hati lebih tenang, sekaligus memberikan semangat tak kasat mata kepada sang anak di pesantren.


2. Beri motivasi agar semangat belajar

Rasa rindu tidak seharusnya membuat anak merasa terbebani. Sebaliknya, orang tua perlu menunjukkan dukungan agar anak tetap fokus belajar. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:

3. Memberikan kabar secukupnya

Kirim pesan atau telepon seperlunya. Jangan terlalu sering, agar anak tidak mudah terganggu. Komunikasi yang sehat bisa membuat anak merasa diperhatikan tanpa mengurangi fokus belajarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved