Seputar Islam

Ayat Wa Asa An Takrahu Syaian Wahuwa Khairul Lakum, Boleh Jadi Kamu Membenci Sesuatu Padahal Baik

Bisa jadi sekarang memang kita tidak suka atau sedih dengan ketetapan Allah itu tapi seiring waktu, pasti ada semua hikmahnya.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
AL BAQARAH AYAT 216 -- Ilustrasi bacaan Surat Al Baqarah ayat 216, Wa Asa An Takrahu Syaian Wahuwa Khairul Lakum, Boleh Jadi Kamu Membenci Sesuatu Padahal Baik Bagimu. 

TRIBUNSUMSEL.COM-- Lafal Wa Asa An Takrahu Syaian Wahuwa Khairul Lakum adalah bunyi ayat Alquran tepatnya Surat Al Baqarah ayat 216.

Wa asa an takrahu syaian wahuwa khairul lakum memiliki arti: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. 

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.


Berikut bacaan Surat Al Baqarah ayat 216 selengkapnya tulisan Arab, latin Arab dan arti:

Surat Al-Baqarah Ayat 216

Tulisan Arab:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ ۝٢١٦

Latin Arab:
kutiba ‘alaikumul-qitâlu wa huwa kur-hul lakum, wa ‘asâ an takrahû syai'aw wa huwa khairul lakum, wa ‘asâ an tuḫibbû syai'aw wa huwa syarrul lakum, wallâhu ya‘lamu wa antum lâ ta‘lamûn


Artinya:
Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.


Tafsir wajiz ayat 216 Surat Al Baqarah, dikutip dari laman Alquran Online.

Selain diuji dengan kemiskinan dan kemelaratan, orang-orang beriman juga akan diuji dengan diminta mengorbankan jiwa mereka melalui kewajiban perang.

Diwajibkan atas kamu berperang melawan orang-orang kafir yang memerangi kamu, padahal berperang itu tidak menyenangkan bagimu, sebab ia mengor-bankan harta benda dan jiwa.

Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, yakni boleh jadi kamu tidak menyukai peperangan, padahal itu baik bagimu karena kamu mendapat kemenangan atas orang-orang kafir atau masuk surga jika terbunuh atau kalah dalam peperangan, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.

Allah mengetahui apa yang baik bagimu, sedang kamu tidak mengetahui. Karena itu, tunaikanlah perintah Allah yang pasti akan membawa kebaikan bagimu.


Tafsir Tahlili
Dengan turunnya ayat ini hukum perang itu menjadi wajib kifayah dalam rangka membela diri dan membebaskan penindasan.

Bila musuh telah masuk ke dalam negeri orang-orang Islam, hukumnya menjadi wajib 'ain. Hukum wajib perang ini turun pada tahun kedua Hijri. Ketika masih di Mekah (sebelum Hijrah) Nabi Muhammad saw dilarang berperang, baru pada permulaan tahun Hijrah, Nabi diizinkan perang bilamana perlu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved