Seputar Islam

Kumpulan Hadits Mencintai Karena Allah, Makna dan Hikmahnya

Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah maka sungguh ia telah menyempurnakan imannya.'" (HR. Abu Dawud)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
KUMPULAN HADITS -- Ilustrasi orang berdoa, berikut Kumpulan Hadits Mencintai Karena Allah, Makna dan Hikmahnya. 

“Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”(HR. Bukhari)

Hadis di atas menunjukkan bahwa keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna apabila ia bisa mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, sepanjang dalam hal kebaikan. 

Saudara yang dimaksud disini tidak terbatas hanya saudara kandung, saudara seayah atau seibu, akan tetapi lebih luas lagi mencakup saudara sesama manusia.

 Imam Al-Ghazali dalam maha karyanya, Ihya’ Ulum ad-Din pernah mengungkapkan "Cintailah sesama manusia karena Allah SWT semata.

Cinta semacam ini akan mendapatkan dua keuntungan. Pertama, memperoleh balasan perasaan yang sama dari orang lain dan, kedua, pahala dari Allah yang merupakan imbalan terbesar serta paling berharga.

3. Saling mencintai karena Allah akan dinaungi Allah

Dikisahkan dalam buku Petunjuk Nabi Agar Siapa Saja Menyukaimu, Mencintaimu, Abu Idris al-Khaulani berkisah tentang ungkapannya kepada Mu-adz ibn Jabal tentang cinta.

Abu Idris berkata, “Aku sangat mencintaimu karena Allah.”
Mu’adz yang berada tidak jauh di samping Abu Idris langsung menarik tubuhnya seraya mendekat, lalu berkata, “Sumpah Engkau mencintaiku karena Allah?”
“Ya, aku bersumpah mencintai karena Allah,” jawab Abu Idris.

Lalu, Mu’adz menyampaikan kepada Abu Idris tentang makna cinta seperti yang telah disampaikan Rasulullah.

“Bergembiralah, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang firman Allah. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, akan berada di bawah naungan singgasana-Ku pada hari di mana tiada naungan selain naungan-Ku”


Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW berkisah.

Suatu ketika hari masih gelap, matahari belum memancarkan sinarnya karena waktu baru saja selesai shalat Subuh. Ketika itu, seorang pemuda bergegas mengunci rapat rumahnya sebelum pergi mengunjungi saudaranya yang tinggal di desa berbeda yang jauh dari tempat tinggalnya.

Namun, di tengah perjalanannya, Allah SWT mengutus malaikat untuk menemuinya. Karena Allah mengetahui tentang perasaan cinta terhadap temannya yang akan dijenguknya setelah menunaikan shalat Subuh.

Malaikat yang diutus Allah SWT itu bertanya: “Ke mana Kau hendak pergi?” kata malaikat kepada pemuda yang sedang buru-buru itu. “Ke rumah seseorang,” kata pemuda itu singkat.
“Di antara Kau dan dia ada hubungan saudara?” tanya malaikat lagi kepada pemuda itu.
“Tidak,” lagi-lagi pemuda itu menjawab singkat.


“Atau karena dia punya kesenangan dan Kau menginginkannya,” tanya malaikat lebih panjang pertanyaan dari sebelumnya. “Tidak,” kata pemuda itu sambil terus berjalan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved