Maulid Nabi Muhammad

Kumpulan Ceramah Singkat Tentang Maulid Nabi untuk Kegiatan di Masjid, Menarik dan Penuh Makna

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Alhamdulillah. Alhamdulillahi rabbil 'alamin wabihi nasta'in wa 'ala umurid dunya wad din. Wa sholatu wa

TRIBUNSUMSEL.COM
ILUSTRASI MASJID - Inilah Kumpulan Ceramah Singkat Tentang Maulid Nabi untuk Kegiatan di Masjid, Menarik dan Penuh Makna 

Tidak hanya jujur dengan orang lain saja, yang utama adalah berbuat jujur dengan diri sendiri.

Seseorang yang terbiasa dengan perilaku jujur dalam berperilaku akan menunjukkan perilaku yang baik pula.

Demikian juga orang yang memiliki kejujuran yang rendah akan menunjukkan kualitas akhlak yang kurang baik pula.

Dalam berperilaku harusnya nabi Muhammad sebagai tolak ukur kita. Hal tersebut dimaksudkan sebagai rasa kecintaan kita terhadap baginda.

Sudah seharusnya kita tidak mengharap pujian atas gemerlapnya dunia ini.

Mari kita senantiasa menyambut peringatan ini dengan rasa syukur yang mendalam. Semoga senantiasa diberi kemudahan jalan, rezeki, dan peningkatan iman taqwa kita.

Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Saya ucapkan jazakumullah khairan katsiran.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

______

#Contoh (2)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Selawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.

Dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata. Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini. Tentunya setiap umat Muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin, artinya "yang dapat dipercaya." Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu. Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat.

Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini. Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman. Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur.

Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan. Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved