REI Apresiasi Perpanjangan PPN DTP 100 Persen hingga Akhir 2025
Asosiasi pengusaha real estate dalam Real Estat Indonesia (REI) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo Subianto atas berbagai kebijakan progresif yang mendorong percepatan pembangunan perumahan nasional.
Langkah tersebut dinilai sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah.
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menyebutkan, sejumlah langkah signifikan yang telah diambil pemerintah.
Di antaranya adalah pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), percepatan proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) secara nasional, serta peningkatan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit.
Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan dengan nilai hingga Rp 130 triliun.
Kebijakan lain yang diapresiasi adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar.
“Yang terbaru, kemarin kita mendapatkan informasi bahwa PPN DTP sebesar 100 persen diputuskan untuk diperpanjang hingga akhir Desember 2025, dari yang seharusnya tinggal 50 persen terhitung mulai Juli 2025. Kebijakan ini sungguh membantu sekali, karena akan mengurangi beban biaya masyarakat yang ingin membeli hunian,” ujar Joko Suranto pada Sabtu (26/7/2025).
Menurut Joko, perpanjangan insentif pajak tersebut menjadi angin segar bagi para pengembang yang selama ini menantikan dukungan konkret untuk mendorong penjualan rumah dan apartemen.
Selain itu, insentif ini juga dinilai efektif menarik minat masyarakat untuk membeli rumah karena biaya yang lebih ringan.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan, REI juga telah mengirim surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan meminta bantuan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, agar aspirasi pengembang bisa terus dikawal hingga tuntas.
REI meyakini bahwa kebijakan perpanjangan PPN DTP akan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Pasalnya, sektor properti merupakan industri hulu yang menggerakkan lebih dari 100 subsektor manufaktur.
“Terima kasih kepada Pak Presiden Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menteri keuangan, dan menteri PKP yang terus mendukung sektor perumahan. Harapan kami, kebijakan-kebijakan ini semua akan membawa kebaikan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.
Baca berita lainnya di google news