Menurutnya, proses penangkapan berhasil berkat penyelidikan intensif dan bantuan tokoh masyarakat.
"Keberhasilan ini merupakan buah kerja sama yang solid antara aparat kepolisian dan masyarakat," tegasnya.
Selain itu. AKBP Eko menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap tindak pidana di wilayah hukum OKI, terutama kasus yang menghilangkan nyawa.
"Saya tidak akan mentolerir setiap tindak pidana apa pun, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain," ungkapnya.
Saat ini pelaku telah ditahan disel tahanan Mapolres OKI untuk pertanggung jawabkan perbuatannya.
"Kami mengamankan barang bukti sebuah selongsong peluru dan pakaian yang digunakan pelaku . Proses hukum dilanjutkan sesuai aturan yang berlaku," tutupnya.
Kesal Dipindah Tugas
Ditempat yang sama pelaku Teddy mengaku kejadian pembunuhan itu spontan dilakukan akibat tidak terima dengan ucapan korban yang akan memindahkan tempat kerja.
"Awalnya saya bekerja di bagian perawatan kebun, lalu dipindahkan sebagai penjaga pondok dan terakhir saat sedang ikut apel pagi korban ngomong mau pindahkan untuk mengangkut (melansir) air,"
"Karena tidak punya motor, saya menolak. Tapi tetap dipaksa untuk punya motor dan kalau tidak lebih baik berhenti saja kata korban,"
"Karena tidak terima saya langsung menyusul korban yang akan pergi naik motor, saya menembaknya dan setelah jatuh tersungkur ditanah. Saya langsung bergegas lari untuk meninggalkan lokasi," ungkapnya.
Saat disinggung sebelum kejadian, apakah terjadi perselisihan. Teddy mengatakan hubungannya dengan korban selama ini baik-baik saja.
"Nggak pernah (cek-cok) selama ini baik-baik saja layaknya hubungan anak buah dengan atasan,"
"Namun tiba-tiba dihari kejadian itu saya sangat kesal dengan dia dan langsung menembaknya," imbuhnya
Seusai membunuh korbannya, Teddy memutuskan kabur melarikan diri dan selang sebulan kemudian akhirnya menyerah.