Analisis:
Dari grafik terlihat bahwa nilai Gini ratio naik-turun.
- Maret 2020: 0,381
- September 2020: 0,385 (naik)
- Maret 2021: 0,384 (turun sedikit)
- September 2021: 0,384 (stabil)
- Maret 2022: 0,384 (tetap)
- September 2022: 0,391 (naik)
- Maret 2023: 0,388 (turun sedikit).
➡ Jadi, tidak selalu naik, melainkan fluktuatif.
3. Indeks Gini (Gini ratio) merupakan salah satu instrumen untuk menentukan ketimpangan pengeluaran penduduk.
Kunci Jawaban:
Benar
Analisis:
Sesuai keterangan di infografik, Gini ratio memang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat.
4. Nilai indeks Gini (Gini ratio) Indonesia pada bulan Maret 2023 adalah sebesar 0,388. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan di Indonesia hanya diterima oleh salah satu pihak atau kelompok tertentu saja.
Kunci Jawaban:
Salah
Analisis:
Nilai 0,388 termasuk kategori ketimpangan sedang.
Jika Gini ratio mendekati 0, artinya pemerataan sempurna. Jika mendekati 1, artinya ketimpangan sangat parah (hanya satu kelompok menikmati pengeluaran).
Jadi, 0,388 bukan berarti hanya satu pihak yang menerima, melainkan masih ada pemerataan relatif, meski belum sempurna.
5. Selama periode Maret 2020–Maret 2023, indeks Gini perkotaan lebih besar dibandingkan perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk lebih banyak terjadi di perkotaan.
Kunci Jawaban:
Benar
Analisis: