"Lalu ada versi yang lebih ekonomis agar semua masyarakat bisa memiliki, kertasnya black and white. Itu saja bedanya, kertasnya standar, kita jual Rp250 ribu," jelas Dokter Tifa.
Tifa juga mengungkapkan buku tersebut tak hanya diterbitkan di dalam negeri tetapi juga ke mancanegara.
"Buku ini akan beredar dengan cepat ke 25 negara. Unstoppable," ujarnya.
Acara ini sempat tertunda lantaran pihak Universitas Gajah Mada (UGM) tiba-tiba mendadak membatalkan penyewaan Ruang Nusantara Gedung University Club (UC) UGM.
Konferensi pers akhirnya dilakukan di area cafe.
Namun, kegiatan konferensi pers tersebut juga sempat mengalami kendala.
Saat kegiatan berlangsung, aliran listrik serta pendingin ruangan tiba-tiba dimatikan.
Seorang tim juga sempat berdebat diduga dengan pihak UGM atas digelarnya konferensi pers tersebut.
Meski demikian, acara konferensi pers berhasil dilakukan hingga selesai.
Tanggapan Projo
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, buka suara terkait peluncuran buku berjudul Jokowi's White Paper karya pakar telematika, Roy Suryo; pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma; dan ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Sianipar.
Peluncuran buku setebal 700 halaman ini telah digelar di coffee shop University Club (UC) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, pada Senin (18/8/2025).
Freddy mengaku pihaknya tidak keberatan atas peluncuran buku yang mengulas soal hasil penelitian terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Namun, dia berharap agar konten dalam buku tersebut tidak berisi fitnah terhadap Jokowi. Freddy mengaku belum membaca buku tersebut.
Ia mengungkapkan, jika isinya mengandung fitnah, maka Roy Suryo cs justru bisa diproses hukum.