Kini, ibu Prada Lucky, Paulina menangis meminta keadilan bagi anaknya, Lucky Namo. Ia berulang kali meminta agar anaknya mendapat keadilan, dan memproses pelaku secara transparan.
"Tolong, saya butuh keadilan bapak. Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak. Tolong jangan ada fitnah lagi," ucap Paulina berlutut di hadapan Piek.
Lucky, kata dia, adalah kebanggaan sekaligus penopang hidupnya.
Paulina ikhlas kalau anaknya gugur di medan pertempuran.
Namun, dirinya tidak terima anaknya justru meninggal di tangan para seniornya.
"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum. Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya. Saya mohon keadilan buat anak saya," ucapnya.
Dalam banyak tradisi militer dan budaya nasional, tentara yang gugur di medan perang sering dianggap sebagai bentuk pengorbanan tertinggi dan menjadi kebanggaan bagi keluarga, bangsa, dan negara.
Makna Gugur di Medan Tugas
Simbol patriotisme: Mereka rela mengorbankan nyawa demi menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Penghormatan negara: Biasanya diberikan upacara militer, pemakaman kehormatan, dan pencatatan sebagai pahlawan.
Kebanggaan keluarga: Meski penuh duka, keluarga sering merasa bangga karena anak atau anggota mereka gugur dalam tugas mulia.
Dalam Konteks Indonesia gugur di medan perang atau saat menjalankan tugas operasi militer sering disebut sebagai "gugur sebagai pahlawan".
Negara memberikan penghargaan, santunan, dan penghormatan resmi, termasuk kemungkinan dianugerahi gelar kehormatan.
Tapi tidak semua kematian prajurit layak disebut gugur.
Seperti dalam kasus Prada Lucky, kematian akibat penganiayaan internal bukanlah bentuk pengorbanan dalam tugas, melainkan kegagalan sistem pembinaan dan pengawasan. Inilah yang membuat sang ibu berkata: