Hal ini penting dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman, aman, dan penuh makna.
Selain itu, sikap caring dapat meningkatkan motivasi siswa karena mereka merasa diperhatikan dan dihargai.
Guru yang peduli juga mampu membangun hubungan kolaboratif yang positif dengan rekan kerja dan masyarakat.
Walaupun pilihan lain seperti kebersamaan, kolaborasi, dan pemahaman juga penting, namun semuanya berakar dari sikap kepedulian.
Tanpa kepedulian, kolaborasi dan kebersamaan tidak akan berjalan dengan baik dan tulus.
Pemahaman terhadap orang lain pun tidak akan tercapai bila tidak didasari oleh niat untuk peduli.
Dalam konteks pembelajaran sosial emosional (PSE), caring adalah nilai utama yang perlu dikembangkan oleh guru.
Dengan menjadi pribadi yang peduli, guru dapat menjadi contoh nyata bagi siswa dalam bersikap terhadap orang lain.
Kepedulian bukan hanya ditunjukkan melalui kata-kata, tetapi lebih kuat melalui tindakan nyata.
Contoh tindakan caring antara lain mendengarkan keluh kesah siswa, membantu mereka saat kesulitan, atau menyapa dengan ramah.
Hal-hal kecil seperti ini memberi dampak besar dalam membangun kepercayaan antara guru dan siswa.
Sikap caring juga mampu mendorong tumbuhnya budaya sekolah yang positif dan inklusif.
Lingkungan yang penuh kepedulian akan membuat semua warga sekolah merasa dihargai dan diterima.
Dalam jangka panjang, kepedulian membentuk karakter siswa yang lebih empatik, ramah, dan saling menghargai.
Nilai-nilai ini sangat penting dalam menyiapkan generasi yang mampu hidup harmonis di tengah masyarakat yang beragam.