PPG

Kunci Jawaban, Bapak dan Ibu Guru, Bagaimana Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan? Modul 2 PPG 2025

Penulis: Vanda Rosetiati
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Kunci jawaban soal Cerita Reflektif Modul 2 Topik 4 PPG 2025. Bapak dan ibu guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan?

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat kunci jawaban, Bapak dan Ibu Guru, Bagaimana Menciptakan Sekolah yang Menyenangkan? Modul 2 PPG 2025. Silakan disimak. 

Bapak dan ibu guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan? Pertanyaan ini adalah soal Cerita Reflektif Modul 2 Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 4 School Well Being. 

Soal dimuat pada platform Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan harus dikerjakan oleh guru peserta pelatihan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025. 

Berikut ini selengkapnya soal dan kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 Topik 4 PPG 2025. 

Bapak dan ibu guru, bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Dimensi apa yang perlu diperhatikan?

Kunci Jawaban: 

Menurut saya menciptakan sekolah yang menyenangkan dimulai dari membangun hubungan yang hangat dan saling menghargai antara guru, murid dan seluruh warga sekolah. 

Dimensi yang perlu diperhatikan meliputi dimensi sosial emosional, lingkungan fisik, serta kepemimpinan yang mendukung. 

Saya pribadi mulai dengan menciptakan suasana kelas yang terbuka,  memberi ruang aman bagi murid untuk berekspresi, serta mendorong kegiatan yang menumbuhkan empati dan kerjasama. 

Ketika murid merasa nyaman dan diterima, semangat belajar pun meningkat. 

Saya pun terus belajar dari rekan guru agar bisa menciptakan sekolah yang lebih ramah dan inklusif. 

Setelah memahami konsep school well-being, saya mulai menyadari pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan mental, fisik dan sosial semua warga sekolah.

Sebelumnya, saya lebih fokus pada pencapaian murid. Namun, kini saya mencoba memberi perhatian lebih apda perasaan dan kebutuhan emosional mereka.

Saya mulai membiasakan diri untuk memberikan ruang aman di kelas, mendengarkan pendapat murid tanpa menghakimi, dan berusaha untuk membangun komunikasi yang lebih hangat dengan rekan guru. 

Saya percaya bahwa ketika murid merasa dihargai dan aman, mereka akan lebih semangat belajar dan berkembang.

Halaman
12

Berita Terkini