TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Hujan deras mengguyur wilayah Ogan Ilir dan sekitarnya pada Minggu (3/8/2025) siang mulai pukul 14.00 WIB.
Curah hujan tinggi ini seolah menjadi "pelepas dahaga" setelah satu bulan tak ada hujan di Ogan Ilir.
Informasi yang dihimpun, 16 kecamatan yang ada di Ogan Ilir semuanya diguyur hujan, termasuk daerah rawan kebakaran lahan.
Namun kondisi ini tak serta-merta membuat Tim Satgas Karhutla bernapas lega dan hanya berpangku tangan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tetap melakukan upaya pencegahan kebakaran lahan di wilayah Ogan Ilir.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat mengatakan, Tim Satgas Karhutla tetap siap siaga 24 jam.
Langkah ini dilakukan karena kebakaran lahan dapat terjadi kapan saja, sebab ada faktor kesengajaan.
"Karena 90 persen kalau kebakaran ini akibat kesengajaan," kata Edi dihubungi via telepon.
Baca juga: Polsek Tanjung Batu Gencar Patroli Terpadu Sosialisasikan Pencegahan Karhutla Kepada Masyarakat
Baca juga: Karhutla di Ogan Ilir Terjadi di 3 Titik Sekaligus, Api Mulai Mendekat ke Permukiman Warga
Edi mengungkapkan bahwa Satgas Karhutla beberapa kali menemukan indikasi kebakaran akibat kesengajaan.
Seperti saat terjadi kebakaran lahan dekat ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) belum lama ini.
Personel BPBD Ogan Ilir menemukan tumpukan karung pupuk di seputaran lokasi kebakaran.
"Pernah kebakaran malam hari di dekat tol. Setelah padam, besok paginya ditemukan karung pupuk. Berarti orang itu mau bertani sehingga melakukan itu (membuka lahan dengan cara membakar kebun)," ungkap Edi.
Dijelaskannya, kebakaran lahan di Ogan Ilir telah mencapai puluhan hektar hingga awal Agustus tahun ini.
"Sejauh ini sudah 60 hektare lebih lahan terbakar di Ogan Ilir," terang Edi.
Sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang sangat mudah terbakar, apalagi saat musim kemarau.