Berita Selebriti

Ini Kata Badai Soal Curhat Sammy Simorangkir Tak Boleh Nyanyikan Lagu Kerispatih, Singgung Kerugian

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MASALAH HAK CIPTA - Badai saat ditemui di kawasan Bintaro, Senin (1/8/2016). Badai menanggapi soal Sammy Simorangkir yang curhat tak boleh bawakan lagu Kerispatih.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus  hak cipta masih menjadi sorotan banyak penyanyi hingga pencipta lagu Indonesia.

Adapun 29 musisi yang bergabung dalam Vibrasi Suara Indonesia (VISI) mengajukan uji materi Undang-Undang Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi (MK).

VISI adalah gerakan kolektif para musisi Indonesia yang bertujuan untuk memperjuangkan keadilan dalam industri musik, terutama terkait hak cipta dan royalti.

VISI ingin memastikan sistem royalti yang lebih transparan, adil, dan akuntabel, serta mendorong regulasi yang mendukung ekosistem musik yang sehat dan berkelanjutan. 

Pada sidang uji materi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kembali yang digelar di MK, Selasa (22/7/2025), mantan vokalis band Kerispatih, Sammy Simorangkir turut dihadirkan sebagai saksi.

Saat memberikan kesaksiannya, Sammy Simorangkir sekaligus bercerita soal dirinya yang dilarang membawakan lagu Kerispatih setelah keluar dari band.

Menanggapi pengakuan Sammy Simorangkir, mantan keyboardist Kerispatih, Badai, menyinggung perkataan mantan rekan kerjanya tersebut yang tak mau mempersoalkan pembayaran royalti.

"Selama ini Sammy kalau nyanyi di mana-mana, saya nggak pernah pusingin gitu."

"Dan kemarin di sidang MK pun kan beliau mengatakan bahwa tidak pernah dipersoalkan," ujar Badai, dikutip dari YouTube Cumicumi, Senin (28/7/2025) via Tribunnews.com.

Untuk itu Badai mempertanyakan soal kerugian yang dialami Sammy.

Padahal Badai sendiri tak pernah mempersoalkan pembayaran tersebut meskipun sudah mewanti-wanti soal royalti jika ingin membawakan lagu ciptaannya.

Manurutnya, bahwa dirinyalah yang kini dirugikan selaku pencipta lagu.

"Terus saya tanya sekarang, kerugiannya di mana?"

"Jadi kalau bicara masalah kerugian, kan yang rugi saya," ucapnya.

Badai juga menyayangkan kinerja Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang tak memiliki kejelasan soal royalti.

Halaman
123

Berita Terkini