TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Suasana hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2025/2026 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel Senin (14/7/2025), terasa berbeda dari biasanya.
Bukan hanya tangisan haru anak-anak atau ramainya ibu-ibu yang biasanya mengantar, kini tampak para ayah turut hadir mengantarkan buah hati mereka ke sekolah.
Ya, Gerakan Ayah Mengantar Anak Sekolah kini menjadi gerakan masif di Bumi Serepat Serasan, usai keluarnya Surat Edaran Sekretariat Daerah PALI Nomor 474/399/DPPKBPPPA/VII/2025, yang mendukung penuh program nasional Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dari Kementerian Kependudukan dan BKKBN RI.
Potret Ayah di Sekolah Hari Pertama di sejumlah sekolah Kecamatan Talang Ubi, terlihat semarak.
Dari pegangan tangan bersama buah hati tercinta, sampai berdiri kaku, bahkan ada yang dengan canggung berdiri di pinggir pagar sambil mengintip aktivitas anaknya dari balik jendela kelas.
Seperti yang dilakukan oleh Amrin, salah satu orang tua siswa di SDN 24 Talang Ubi, yang sejak dari pagi dengan setianya menemani sang buah hati, yang pada tahun 2025 ini, mulai bersekolah duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar.
“Saya sengaja mengantar anak ke sekolah selain mendukung surat edaran Pemerintah, juga karena istri saya sedang sibuk mengurus rumah,” ujar Amrin, warga Talang Ubi.
Baca juga: Tanpa Seragam Dinas dan Pengawalan, Bupati Enos Antar Anak Sekolah Pakai Sepeda Motor
Ia juga mengaku, ini adalah momen pertama kalinya mengantar anak ke sekolah dan merasakan sendiri betapa momen ini bisa mempererat hubungan emosional dengan anak.
Namun begitu, Amrin tak menampik bahwa peran ibu terhadap anak masih dominan.
“Emak-emak juga masih banyak yang mengantar. Bahkan ada yang ikut masuk ke ruang kelas mendampingi anaknya yang masih takut. Tapi itu wajar, apalagi bagi anak-anak PAUD dan kelas 1 SD,” tambahnya.
Senada, Didit warga Talang Ubi lainnya, juga mengantar anaknya naik motor ke sekolah karena jarak rumah cukup jauh.
“Saya antar naik motor karena sekalian berangkat kerja. Nanti pulang sekolah saya jemput lagi. Dulu yang sering antar istri saya, tapi sekarang saya yang turun tangan,” ungkapnya sambil tersenyum.
Ia sangat mengapresiasi langkah Pemkab PALI yang menurutnya sukses memantik kesadaran ayah untuk lebih terlibat langsung dalam dunia anak.
“Gerakan ini sangat bermanfaat, bukan cuma simbolik, tapi nyata menumbuhkan kedekatan emosional dan rasa tanggung jawab ayah dalam mendidik anak sejak usia dini,”ungkapnya.
Meski begitu, tidak semua anak bisa ditemani ayah mereka. Ada yang ayahnya bekerja jauh, sudah tiada, atau dalam kondisi lain.