TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -- Setelah dibangun selama empat tahun, Masjid An Nabawi yang berlokasi di kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Indralaya, Ogan Ilir, kini diresmikan.
Peresmian tersebut dihadiri oleh dua orang tokoh intelektual muslim yakni Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar dan Prof. KH. Yahya Zainul Maarif atau Buya Yahya.
Hadir juga inisiator pembangunan Masjid An Nabawi yakni Rektor Unsri periode 2015-2023, Prof. Dr. H. Anis Saggaff.
Dalam sambutannya, Anis menyebut pembangunan Masjid An Nabawi Unsri telah direncanakan sejak lama.
Berawal dari kepemimpinan Rektor Unsri periode 1994-1998, Prof. H. Machmud Hasjim.
Baca juga: Latihan Teknis Bhabinkamtibmas Polres Ogan Ilir, Kapolres Tekankan Pelayanan Humanis & Profesional
Di mana Machmud Hasjim meminta bantuan pembangunan masjid dari Presiden Soeharto.
"Namun kapasitas masjid kurang karena semakin banyak yang salat. Maka pada 2012 kami berniat ingin membangun masjid lebih besar," kata Anis saat memberikan sambutan, Jumat (15/8/2025).
Saat tercetus ide itu, Anis menjabat Wakil Rektor 1 Unsri pimpinan Rektor Prof. Dr. Hj. Badia Perizade.
Setelah bertahun-tahun setelah tercetus niat, pembangunan Masjid An Nabawi terlaksana mulai tahun 2019 atau pada periode kedua masa jabatan Anis sebagai Rektor Unsri.
"Kami membangun semuanya berasal dari anggaran Unsri. Karena pada saat itu tidak mungkin mencari dana, sebab ada pandemi Covid-19. Di mana-mana anggaran kurang dan di pemerintahan terjadi refocusing," ungkap Anis yang kini sebagai Imam Besar Masjid An Nabawi Unsri.
Meski ada tantangan dari segi pendanaan, pembangunan masjid tersebut rampung pada akhir 2023 lalu.
Menurut Anis, Masjid An Nabawi Unsri memiliki kesamaan dengan Masjid Nabawi di Madinah dalam segi material bangunan.
Lantai marmer Masjid An Nabawi Unsri sama persis dengan lantai masjid di Madinah.
Kini setelah rampung 100 persen, Masjid An Nabawi siap digunakan untuk aktivitas ibadah oleh segenap civitas akademika Unsri dan juga masyarakat umum.
"Masjid ini diserahkan ke Unsri, agar ini dijadikan 'anak emas'. Banyak di tempat lain masjid jadi 'anak yatim' di rumah orang Islam," ujar Anis.
Dirinya meminta Rektorat Unsri membentuk manajemen masjid yang di dalamnya ada muazin, imam hingga marbot dengan Surat Keputusan (SK) ditandatangani Rektor Unsri.