TRIBUNSUMSEL.COM - Enam pelaku pembunuhan notaris asal Bogor, Syarifah Sidah Alatas (60) kini telah ditangkap.
Motif para pelaku ini pun kini sudah mulai terjawab setelah mereka berhasil dibekuk dan diperiksa polisi.
Pihak kepolisian Polda Metro Jaya mengungkapkan mereka memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksi pembunuhan tersebut.
Baca juga: Tampang Otak Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor Saat Ditangkap di Solo, Tak Berkutik
Salah satu pelaku itu mengaku kenal korban karena merupakan mantan sopir.
Di balik kasus pembunuhan ini, diduga ada latar belakang motif pencurian atau ingin menguasai harta korban.
Hal ini diungkap oleh AKP Iskandar Zulkarnaen, Panit 1 Subnit Polda Metro Jaya.
"Saat ini kami masih mendalami terkait motif pembunuhan korban berinisial SA, namun dugaan sementara pelaku melakukan aksinya untuk menguasai barang milik korban," kata Iskandar dikutip dari Kompas TV, Selasa (8/7/2025).
Para pelaku pun diketahui memiliki peran masing-masing dalam kasus pembunuhan notaris Bogor ini.
yaitu, tiga orang diantaranya merupakan pelaku yang melakukan pembunuhan, dan tiga orang lainnya merupakan penadah.
Namun peran para pelaku secara detil, kata Iskandar, sementara ini masih didalami.
Pelaku Sempat Kabur
Satu dari tiga pelaku itu diketahui merupakan mantan sopir Sidah Alatas.
Rupanya usai membunuh dan membuang jasad korban ke Sungai Citarum, sang mantan sopir sempat kabur dan akhirnya ditemukan di Solo.
Detik-detik penangkapan para pelaku ini dibagikan oleh Resmob Polda Metro Jaya.
Mereka ditangkap di tempat persembunyiannya, di Karang Anyar, Solo, Jawa Tengah.
Baca juga: Siasat Licik Pelaku Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor, Adik Curigai Skenario Hilangkan Jejak
Tampak pada video, para penyidik berjalan menyusuri gang perkampungan warga.
Kemudian mereka menghampiri sebuah rumah petakan bercat pink.
Penyidik sempat melakukan pengintaian, hingga kemudian akhirnya mendobrak pintu rumah kontrakan tersebut.
Setelah pintu terbuka, penyidik kemudian langsung masuk ke dalam rumah kontrakan tersebut.
"Diam! Jangan bergerak!," teriak seseorang.
Di dalam rumah itu tampak ada tiga pria yang sedang duduk di kasur lantai.
Penyidik lain kemudian meminta mereka untuk langsung diborgol.
Kemudian petugas juga mengamankan barang-barang milik pelaku.
"Handphone punya siapa ini?," tanya penyidik.
"Saya, Herman, Pak," kata seorang pelaku.
Lalu penyidik juga memperlihatkan sebuah ponsel ke pelaku yang memakai baju motif bunga-bunga.
"Bro, HP siapa ini?," tanya penyidik.
"Itu HP Anda, Pak," jawab pelaku.
Baca juga: Ayah dan Kakak jadi Tersangka, Ini Alasan Birdha Ngaku-ngaku Pelayaran Pada Driver Shopee Food
Terlihat penyidik juga mengamankan kartu identitas berupa KTP milik pelaku.
"Andrian," kata penyidik.
Ketiga tersangka pun terlihat pasrah dan tidak melawan saat diamankan.
Setelah ditangkap, mereka kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya.
Tampak penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari HP, KTP, hingga pakaian.
Ada beberapa ponsel yang ditemukan oleh polisi ada bersama pelaku, namun tidak diketahui itu milik pelaku atau milik korban.
Panit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya, AKP Iskandar Zulkarnaen menjelaskan, ketiga pelaku ditangkap di Karang Anyar, Solo, Jawa Tengah.
Ia menuturkan, penangkapan ini berawal dari adanya penemuan jasad wanita di bantaran Sungai Citarum, Bekasi, Jawa Barat.
Kemudian pada tanggal 3 Juli, Kasubit Tresmop Polda Metro Jaya dan tim opsional gabungan Subitresmo Polda Metro Jaya melaksanakan olah TKP di lokasi tersebut.
"Dari hasil olah TKP ada temuan yang janggal diduga bahwa jasad korban diikat oleh batu yang diduga untuk menenggelamkan jasad korban," katanya dikutip dari Kompas TV, Selasa (8/7/2025).
Jasad wanita tersebut selanjutnya dibawa ke rumah sakit PORI untuk dilakukan otopsi.
Dari hasil otopsi diketahui korban berenisial SA yang telah dilaporkan hilang oleh keluarga pada tanggal 1 Juli di Polsek Tanah Sereal Bogor, Jawa Barat.
"Kemudian dari hasil temuan di TKP dan hasil autopsi kurang dari 24 jam tim opsional gabungan Subitresm Polda Metro Jaya berhasil menangkap tiga orang pelaku di Karang Anyar, Solo, Jawa Tengah," jelasnya.
"Selanjutnya kami melakukan pengembangan dan berhasil menangkap tiga orang pelaku lainnya yang diduga memberi barang hasil curian," tambah dia.
Keenam pelaku diterapkan Pasal 338 subsider 340 dan 340 hasil penadahan.
Kronologi
Diketahui sebelumnya Sidah Alatas dilaporkan hilang sejak 1 Juli 2025.
Dalam penjelasan di pengumuman hilangnya Sidah Alatas, terkuak kronologi raibnya sang notaris.
Mulanya, Sidah Alatas pergi meninggalkan rumah pada Selasa subuh.
Sekira pukul 04.00 Wib, Sidah Alatas berangkat kerja menggunakan mobil pribadinya.
Gelagat Sidah saat pergi bekerja pun dikuak dalam pengumuman.
Yakni Sidah Alatas pergi seorang diri tanpa sopir ataupun rekan menggunakan mobil Honda Civic warna putih dengan nomor polisi F 1573 ABO.
"Beliau adalah seorang notaris yang sudah biasa pergi dan pulang di luar jam dinas pada umumnya," tulis pengumuman hilangnya Sidah Alatas pada 1 Juli 2025 lalu.
Namun setelah pamit bekerja sebelum subuh, Sidah Alatas mendadak tak bisa dihubungi.
Sidah Alatas juga tidak menghubungi keluarga di rumah sehingga membuat anak-anaknya cemas.
Terlihat di postingan yang membagikan kabar hilangnya Sidah Alatas, sang putra, Reza Alaydrus mengurai harapannya.
Reza berharap sang ibu yang sudah tiga hari menghilang bisa ditemukan.
"Bantu doa semua," tulis Reza di media sosial.
Sidah sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tanggal 1 Juli 2025 lalu.
Keluarga Sidah membuat laporan kehilangan ke Polsek Tanah Sareal dengan Surat Keterangan Laporan Orang Hilang nomor STPL/13/VII/2025/SPKT.
Dalam laporannya, keluarga menyebut Sidah meninggalkan rumah diduga janjian.
Keluarga juga mencantumkan ciri-ciri Sidah saat meninggalkan rumah.
Ia saat itu mengendarai mobil Honda Civic dari rumahnya dan terkahir kali mengenakan kemeja kerah berwarna putih serta celana panjang warna hitam.
Untuk fisiknya sendiri, Sidah memliki rambut beruban pendek, tinggi badan sekitar 162 sentimeter, kulit sawo matang.
Sampai Kamis (3/7/2025) Sidah belum ditemukan dan pihak keluarga malah mendapat laporan bahwa Sidah meninggal dunia.
Ditemukan Tewas
Kasie Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, Sidah ditemukan meninggal dunia di wilayah Kabupaten Bekasi.
Belum diketahui penyebab kematian dan lainnya.
"Sudah ditemukan di wilayah Bekasi Kabupaten Sungai Citarum dalam keadaan tidak bernyawa. Keluarga membuat laporan kehilangan orang pada tangg 1 Juli 2025 sekitar pukul 22.30 WIB di Polsek Tansa," kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (4/7/2025).
Terkait penemuan jasad Sidah di Sungai Citarum, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Penyebab kematian Sidah pun sampai saat ini masih diselidiki oleh Kepolisian wilayah Bekasi.
"Untuk proses selanjutnya ditangani Bekasi," kata Ipda Eko Agus.
Sementara itu perihal kematian Sidah, sang putra mengurai keterangan.
Hingga kini pihak keluarga masih belum menerima informasi lengkap terkait penyebab kematian Sidah.
"Masih belum jelas semua," imbuh anak Sidah, Hasan Alatas saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Mobil dan 2 HP Sidah Alatas Hilang
Kendati demikian, anak korban sudah mengetahui dengan jelas barang-barang Sidah yang hilang.
Ternyata tak cuma mobil yang hilang, ada dua barang milik Sidah lainnya yang raib.
Untuk diketahui, saat pergi Sidah mengendarai mobil Honda Civic warna putih dengan nomor polisi F 1573 ABO.
"Barang yang dibawa pada saat pergi semuanya hilang. 2 HP, mobil Civic," ucap Hasan.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com