Melansir dari situs Unitree.com, terkuak robot humanoid dijual seharga 16.000 dollar untuk tipe G1.
Diberitakan sebelumnya, dalam peragaan teknologi Polri, sejumlah robot ikut dikerahkan. Saat itu, sejumlah robot digunakan untuk mendeteksi adanya zat berbahaya yang diduga berada dalam truk.
Pantauan dari lokasi, robot humanoid Polri digerakkan oleh personel polisi yang menjadi operator untuk membantu mengidentifikasi pelaku tawuran.
Pada aksi lainnya, robot berwujud hewan kaki empat juga dipamerkan untuk mengidentifikasi adanya potensi ledakan dari kendaraan truk yang berisi radioaktif.
Tampak, salah seorang anggota polisi yang menjadi operator robot menggerakkan robot yang berkaki empat mendekati sisi kanan dan kiri truk.
Setelahnya, robot itu melaporkan hasil identifikasinya kepada operator.
Adapun pembawa acara menyampaikan bahwa kehadiran robot-robot ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran Polri, melainkan hanya membantu tugas Kepolisian.
Dalam defile juga dihadirkan penampilan jajaran Polri yang melerai aksi geng motor, pengerahan pasukan berkuda, hingga anjing K9.
Alasan Polri Pakai Robot
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan teknologi ini merupakan wujud komitmen Polri dalam modernisasi perangkat tugas untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan personel, dan efektivitas pelayanan publik.
"Robot-robot ini adalah masa depan yang diharapkan mendukung tujuh fungsi kepolisian," kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).
Robot-robot itu akan membantu tujuh fungsi kepolisian. Pertama, pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana. Kedua, penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
Ketiga, pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran. Keempat, pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP.
Ada Kelima, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan. Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah (face recognition). Ketujuh, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
"Inovasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Ke-4 yang menekankan penguatan SDM, sains, dan teknologi. Polri menggandeng putra-putri bangsa melalui kolaborasi dengan PT SARI Teknologi, mencerminkan semangat pemberdayaan pemuda dalam pengembangan teknologi robotik dan AI," kata Dedi.