Berita Viral

ALASAN Maidi Wali Kota Madiun Larang Hajatan Pakai Menu Prasmanan Tapi Diganti Kotak Kardusan

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LARANG MENU PRASMANAN : Wali Kota Madiun, Maidi buat aturan agar hajatan tidak lagi menyajikan makanan bagi tamu dengan model prasmanan. Model penyajian makanan secara prasmanan dianggap akan menghasilkan banyak sampah.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Viral wali kota Madiun, Maidi membuat larangan terkait penggunaan model makanan prasmanan di acara hajatan.

Melansir dari Tribumadiun.com, Minggu (15/6/2025) Maidi menyebut hajatan dengan model prasmanan hanya boros makanan.

Selain itu, model penyajian makanan secara prasmanan juga menghasilkan banyak sampah.

Aturan pelarangan sajian makanan secara prasmanan saat hajatan untuk menekan jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Madiun.

Tak hanya itu, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di Kelurahan Winongo pun sudah overload dan menggunung dengan ketinggian sampai 20 meter.

"Hari ini banyak yang gengsi. Mau pernikahan besar-besaran. Akhirnya yang sisa (makanannya) banyak. Kondisi budaya seperti ini harus diubah," kata Maidi.

"Insyaallah saya buat perwal di Madiun. Hajatan boleh di gedung, tetapi jangan prasmanan. Pakai kardus saja," imbuhnya,

WALI KOTA MAIDI - Wali Kota Madiun Maidi siap meminjamkan 2 mobil pribadi, 2 mobil dinas dan rumah dinas untuk keperluan pernikahan warganya dokumen Kominfo Kota Madiun (28/2/2025). Berikut profil dan biodatanya.

Untuk diketahui, jumlah sampah yang dihasilkan setiap hari di Kota Madiun mencapai 100 ton hingga 120 ton.

Sementara tumpukan sampah yang menggunung di TPA Winongo sudah mencapai ketinggian 20 meter.

Bagi Maidi, penyajian makanan dengan model tidak prasmanan akan menghemat pangan.

Dengan demikian, makanan yang disajikan akan habis sesuai porsi dan tidak dibuang lagi.

"Kita harus hemat pangan. Jangan boros. Kalau kita boros, alam tidak akan menjamin ke depan," ungkap Maidi.

Menurut Maidi, dengan model penyajian tidak prasmanan maka tamu bisa membawa pulang makanan.

Selanjutnya, makanan yang dibungkus dalam kardus dapat dinikmati bersama keluarga di rumah.

"Kalau dibawa ke rumah tidak menyisakan makanan. Dan TPA kita tidak berkelebihan. Kalau prasmanan banyak sisa," tutur Maidi.

Halaman
123

Berita Terkini