TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Sorot mata tajam dan raut tegang terpancar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Rabu (11/6/2025).
Hari itu menjadi babak baru dalam kasus tragis penembakan tiga anggota polisi di Lampung, termasuk Kapolsek Negara Batin Anumerta AKP Lusiyanto.
Dua oknum TNI yang menjadi terdakwa utama, Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, menjalani sidang perdana yang menyita perhatian publik.
Sekitar pukul 09.00 WIB, kedua terdakwa tiba di gedung pengadilan dengan pengawalan ketat anggota TNI.
Mengenakan baju kuning, mereka digiring menuju ruang sidang, menandai dimulainya proses hukum atas perbuatan yang mengguncang institusi penegak hukum.
Keluarga Korban Hadir
Ruang sidang Garuda dipenuhi suasana haru bercampur amarah. Keluarga korban, Bripka Petrus Apriyanto, Iptu Lusiyanto, dan Bripda Ghalib, tampak hadir di pertengahan pembacaan dakwaan.
Mereka menyimak setiap detail dakwaan yang dibacakan oleh Oditur Militer I-05 Palembang, beberapa di antaranya bahkan mengabadikan momen persidangan dengan gawai mereka.
Ketika oditur membacakan rincian luka tembak yang dialami masing-masing korban, terlihat jelas reaksi keluarga.
Mereka menggelengkan kepala, seolah tak mampu menerima perilaku brutal yang dilakukan terdakwa.
Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, luka yang dialami korban sangat fatal, dengan peluru senapan laras panjang bersarang pada anggota tubuh seperti kepala, terutama mata, dada, dan tulang otak.
Baca juga: Diungkap di Sidang, Kopda Bazarsah & Peltu Lubis Sepakat Ambil Untung 10 Persen dari Sabung Ayam
Baca juga: BREAKING NEWS: Sidang Perdana TNI Tembak Polisi Lampung, Kopda Basarsyah & Peltu Lubis Dikawal Ketat
Keuntungan 10 Persen
Dalam surat dakwaan yang dibacakan, terungkap fakta mengejutkan bahwa terdakwa Kopda Basarsyah bersama Peltu Yun Hari Lubis bekerja sama membuka arena judi sabung ayam dan dadu guncang. Mereka berperan sebagai bandar atau operator judi.
Kopda Basarsyah sepakat dengan Peltu Lubis untuk memperoleh keuntungan sebesar 10 persen dari seluruh jumlah uang yang dipertaruhkan setiap pemain, dan Basarsyah menjadi koordinator judi sabung ayam.
Sementara Peltu Lubis menjadi koordinator penuh judi dadu guncang, dengan keuntungan sepenuhnya menjadi miliknya.