PPG

Contoh Jurnal Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025, Tersedia File PDF

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDIDIKAN PROFESI GURU - Contoh jurnal pembelajaran Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai PPG 2025, tersedia file PDF

TRIBUNSUMSEL.COM- Jurnal pembelajaran Modul 3 adalah tahapan yang harus dilengkapi peserta PPG dalam jabatan, setelah menyelesaikan rangkaian latihan pemahaman dan reflektif di modul 3.

Dalam jurnal pembelajaran Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai, terdapat aksi Nyata dari pembelajaran yang dipilih oleh peserta.

Berikut contoh jurnal pembelajaran Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai

JUDUL AKSI NYATA : FILSAFAT PANCASILA DAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN NASIONAL

A. Filosofi Pendidikan Indonesia

Filosofi pendidikan Indonesia merupakan dasar pemikiran, nilai, dan pandangan hidup yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Filosofi ini tidak hanya mencerminkan cita-cita bangsa, tetapi juga menuntun arah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Secara umum, filosofi pendidikan Indonesia bersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta nilai-nilai budaya, sosial, dan spiritual bangsa Indonesia.

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa: Pendidikan harus menanamkan nilai spiritual, toleransi antarumat beragama. dan moralitas.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pendidikan mengembangkan sikap saling menghormati, empati, dan keadilan sosial.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia: Pendidikan menumbuhkan semangat nasionalisme. cinta tanah air, dan kebhinckaan.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Pendidikan mendidik peserta didik untuk demokratis, bijak, dan menghargai perbedaan pendapat.
5. Sila Kenma: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Pendidikan harus merata, inklusif, dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua wai negara

B. Pendidikan Nilai

Pendidikan nilai (value education) adalah usaha sadar dan terencana untuk menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri individu agar tercipta karakter yang kuat. Pendidikan nilai tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang benar dan salah, tetapi juga membentuk sikap, kebiasaan, dan perilaku yang sesuai dengan norma sosial dan budaya. Tujuan Pendidikan nilai adalah Membentuk karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Menumbuhkan kesadaran moral, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati. Menanamkan nilai-nilai budaya dan agama dalam kehidupan sehari-hari. Mendorong perilaku etis dan bertanggung jawab di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menjadi warga negara yang baik dan cinta tanah air.

Pendidikan nilai harus dilakukan dengan cara yang tepat agar efektif membentuk kepribadian dan moral peserta didik. Berikut prinsip-prinsip utamanya:

1. Keteladanan (Modeling), Guru dan orang dewasa harus menjadi contoh nyata dalam bersikap dan bertindak sesuai nilai-nilai yang diajarkan. Contoh: Guru yang jujur. disiplin, dan sopan akan ditiru oleh peserta didik.
2. Internalisasi Nilai, Nilai tidak cukup diajarkan secara kognitif, tetapi harus masuk ke dalam diri peserta didik secara emosional dan spiritual. Contoh: Melalui refleksi. renungan, atau pengalaman pribadi yang menyentuh.
3. Pembiasaan (Habituation), Nilai dibentuk melalui kebiasaan yang terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Membiasakan salam, antre, membuang sampah pada tempatnya.
4. Partisipatif dan Aktif, Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran nilai. Contoh: Diskusi kasus moral, simulasi, debat, atau proyek sosial.
5. Kontekstual. Nilai yang diajarkan harus relevan dengan kehidupan nyata dan lingkungan siswa. Contoh: bakti di sekolah

C. Pendidikan Nilai dalam PPG

Karena guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik dan pembina moral. Guru menjadi panutan siswa dalam membentuk kepribadian dan karakter. Oleh karena itu. pendidikan nilai dalam PPG menjadi fondasi utama dalam Menanamkan nilai etika dan profesionalisme guru. Membangun karakter guru yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, Menyiapkan guru sebagai teladan nilai bagi peserta didik.
Nilai-Nilai dasar pada profesi guru diantaranya:

1. Profesionalisme

Profesionalisme adalah sikap dan komitmen untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai standar dan tanggung jawab profesi. Guru profesional selalu berupaya meningkatkan kompetensinya, memahami karakteristik peserta didik, serta menyusun dan melaksanakan pembelajaran secara efektif dan bermakna.

2. Integritas

Integritas berarti kejujuran, konsistensi antara pikiran, perkataan, dan tindakan. Guru yang dermegrias akan menjunjung unggi nan kebenaran dan keadilan, tidak menipu dalam materi nilai, tidak plagiat, dan berani menyatakan yang benar meskipun sulit

3. Tanggung Jawab
Sebagai pendidik, guru memikul tanggung jawab besar terhadap keberhasilan pembelajaran dan perkembangan karakter peserta didik. Tanggung jawab juga mencakup kedisiplinan dalam menjalankan tugas, kesediaan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, serta komitmen terhadap tujuan pendidikan.

4. Keteladanan

Guru harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didik, baik dalam hal tutur kata, perilaku, maupun cara berpakaian. Keteladanan bukan hanya tentang apa yang diajarkan, tetapi bagaimana guru menjalani hidup sehari-hari sebagai sosok yang patut ditiru.

5. Keadilan

Guru harus bersikap adil kepada semua peserta didik tanpa membedakan latar belakang ekonomi, sosial, agama, atau suku. Memberikan penilaian, perhatian, dan perlakuan yang seimbang merupakan wujud dari nilai keadilan yang sangat penting dalam dunia pendidikan

D. Kode Etik Guru

Setiap profesi memiliki kode etik karena kode etik tersebut berperan penting dalam menjaga standar moral dan profesionalisme. Kode etik mencerminkan nilai-nilai inti suatu profesi dan bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang etis dan harmonis. Setidaknya ada lima alasan mengapa kode etik dibutuhkan, yaitu untuk:
1. Menjamin integritas dengan membantu memastikan bahwa anggota profesi bertindak dengan jujur. adil, dan bertanggung jawab:
2. Membangun kepercayaan publik dengan menunjukkan komitmen terhadap standar tinggi, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat:
3. Mengatur perilaku profesional dengan adanya pedoman, anggota profesi tahu batasan yang harus diikuti untuk menjaga nama baik profesi;
4. Melindungi pihak yang dilayani yaitu peserta didik dengan membantu melindungi hak dan kepentingan peserta didik: serta
5. Menghindari penyalahgunaan wewenang dengan adanya pedoman merugikan atau melanggar aturan dapat dicegah

Contoh Penerapan Pendidikan Nilai ke dalam Mata Pelajaran PKn Di Kelas 5 SD

Mata Pelajaran: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Kelas/Semester: 5/ Ganjil

Topik: Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman

Alokasi Waktu: 2 x 40 menit

Pendekatan: Pembelajaran Berbasis Nilai dan Proyck


I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. Menjelaskan makna persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.
2. Menyebutkan contoh sikap yang mencerminkan nilai persatuan dan kesatuan.
3. Menunjukkan sikap toleransi, gotong royong, dan cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari.

II. Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan

- Berkebhinekaan Global
- Gotong Royong
- Mandiri
- Bernalar Kritis

III. Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan

- Persatuan
- Toleransi
- Cinta Tanah Air
- Tanggung Jawab
- Kejujuran
- Gotong Royong

IV. Materi Pokok

- Arti penting persatuan dan kesatuan
- Contoh keberagaman (suku, agama, budava, bahasa)
- Dampak positif dan negatif jika tidak menjaga persatuan

V. Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan (10 menit)

- Guru menyapa dan mengondisikan kelas.
- Apersepsi: Tanya jawab tentang pengalaman siswa dalam berinteraksi dengan teman yang berbeda latar belakang.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menanamkan semangat kebhinekaan

Kegiatan Inti (60 menit)

Model: Problem-Based Learning (PBL)

1. Orientasi Masalah:
Guru menampilkan video atau gambar konflik akibat kurangnya toleransi di masyarakat.
2. Identifikasi Masalah:
Siswa mengidentifikasi nilai apa yang hilang dalam kasus tersebut (misal: persatuan,
toleransi).
3. Pengumpulan Data:
Siswa mencari informasi melalui buku paket, internet, atau berdiskusi dalam kelompok kecil.
4. Analisis & Solusi:
Kelompok menyusun solusi dan mempresentasikan contoh sikap menjaga persatuan.
5. Penerapan Nilai:
Setiap kelompok membuat poster dengan tema: "Kita Berbeda, Tapi Tetap Bersatu" dan memasangnya di dinding kelas.

Penutup (10 menit)

- Refleksi nilai: Apa pentingnya menghargai perbedaan?
- Guru memberi penguatan sikap positif.
- Penugasan: Ceritakan satu tindakan nyata yang akan kamu lakukan untuk menjaga persatuan di rumah atau sekolah.

VI. Asesmen

Jenis Asesmen      Teknik                                   Instrumen

Formatif                 Observasi                              Lembar observasi sikap

Sumatif                    Produk                                   Poster kelompok & presentasi

Tertulis                  Tes objektif dan uraian       Soal pilihan ganda dan uraian singkat


VII. Penguatan Literasi dan Numerasi

- Literasi: Membaca cerita tentang tokoh pahlawan nasional yang menjunjung persatuan.

- Numerasi: Membuat grafik sederhana tentang keberagaman suku di Indonesia (opsional).

VIII. Pengayaan dan Remedial

- Pengayaan: Siswa membuat video singkat tentang keberagaman di lingkungan sekitar.

- Remedial: Diskusi ulang dengan pendampingan guru bagi siswa yang belum memahami pentingnva persatu

DOKUMENTASI 

3-5 Foto dokumentasi 

Contoh: 

1. Guru Membuka Pelajaran
2. Peserta didik melakukan diskusi
3. Peserta didik melakukan persentasi
4. Guru melakukan penguatan

Baca juga: Contoh Jurnal Modul 1 PPG 2025 PGSD Umum, Pembelajaran Berdiferensiasi, Tersedia PDF

Baca juga: 2 Contoh Jurnal Pembelajaran Modul 1: Pembelajaran Berdiferensiasi PPG 2025 Lengkap Format PDF

Baca juga: Latihan Soal Post Test dan Kunci Jawaban Modul 2 Topik 3 Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025

Contoh jurnal pembelajaran Modul 3 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai [LINK]

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini