Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi

Ini Alasan Guru asal OKI Sumsel Jauh-jauh Datangi Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak Militer

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ADUAN WARGA OKI KE DEDI MULYADI - Pasangan suami istri asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama putranya meminta bantuan Dedi Mulyadi masukkan putranya ke Barak.

TRIBUNSUMSEL.COM - Tak hanya orang tua pelajar di Jawa Barat (Jabar) yang ingin anaknya masuk barak militer untuk mendapatkan pendidikan kedisiplinan, ada pula datang dari warga asal Sumatera Selatan.

Orang tua pelajar asal Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, ini jauh-jauh datang ke Jabar mendatangi Dedi Mulyadi.

Untuk diketahui, ibu pelajar tersebut berprofesi sebagai guru SD di OKI.

Mereka sengaja mendatangi orang nomor satu di Jabar itu untuk memasukkan anaknya ke barak militer.

Bukan tanpa alasan, putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu disebut memiliki kebiasaan menggunakan barang terlarang.

Hal itu diakuinya karena terpengaruh dari pergaulannya bersama teman-temannya. 

Pria berinisial BH tersebut mengaku, bersama istri dan anaknya dari perjalanan  Palembang ke Bandung memakan waktu sekitar 15 jam, hanya berhenti sesekali untuk mengisi bahan bakar kendaraan. 

Baca juga: Sosok Orang Tua Pelajar OKI Sumsel Datangi Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak, Ibu Guru SD

Dengan suara lirih, BH meminta perhatian kepada KDM agar sang anak mendapat pelatihan khusus. 

Dedi Mulyadi kemudian langsung bertanya kepada anak bapak tersebut. 

"Kenapa kamu ini," tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari kanal Youtubenya Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (29/5/2025). 

Saat ditanya lebih lanjut oleh Dedi Mulyadi, pelajar tersebut mengakui bahwa ia sempat mengonsumsi zat adiktif jenis sabu bersama teman-temannya. 

"Udah sering (pakai)?," tanya Dedi.

"Udah pak dari kelas satu (SMK)," kata anak tersebut. 

Uang untuk membeli barang terlarang itu ia dapatkan dari uang saku Rp25 ribu dari kedua orang tuanya. 

"Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua," kata sang anak. 

Halaman
123

Berita Terkini