"Bapaknya kerja apa?" tanya Dedi Mulyadi.
"Serabutan," jawab R.
Baca juga: Tegas, MUI Minta Umat Muslim Tolak Bansos Dari Dedi Mulyadi Jika Vasektomi Jadi Syarat Utamanya
R dan saudara-saudaranya dapat disebut merupakan tulang punggung keluarga.
Pasalnya ia mengaku pernah tak makan seharian karena dagangannya tidak terjual.
"Pernah beberapa kali enggak makan, jualan kan kadang laku kadang enggak," kata R.
"Seharian enggak makan," imbuhnya.
Dedi Mulyadi kemudian mengantarkan R dan saudaranya untuk pulang ke rumah kontrakan mereka.
Setibanya di rumah kontrakan, Dedi Mulyadi bertemu dengan ayah dari R.
Pria yang mempunyai 11 anak itu, tampak seperti baru bangun tidur.
Dedi Mulyadi lalu menyarankan sang bapak untuk mengikuti program KB agar tidak terus menambah jumlah anak.
Namun, sang bapak menjawab dengan tenang bahwa ia ingin meminta petunjuk terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.
"Ya nanti saya salat istikharah dulu," ujarnya.
Bahkan ketika Dedi Mulyadi menegaskan niatnya yang tulus untuk membantu, si bapak tetap menunjukkan penolakan halus.
"Kan enggak harus KB begitu pak, kan niat saya baik, saya tulus," ucapnya.
"Saya tulus juga bantu bapak untuk melakukan KB, saya tulus biar tidak terjadi anak ke-12,” timpal Dedi Mulyadi kepada pria tersebut.