Ucapan tersebut disambut tawa oleh sang bapak, mencairkan suasana yang semula serius.
Percakapan kemudian beralih ke sisi lain kehidupan sang bapak.
Ternyata, ia memiliki cita-cita menjadi penulis buku.
Ia menyampaikan keinginannya untuk menulis buku tentang metode membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang bisa digunakan oleh masyarakat luas.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi memberikan dukungan penuh dan bahkan menjanjikan bantuan pencetakan.
"Ya nanti saya cetakin seribu ekslempar," ujarnya.
Dedi Mulyadi berharap buku karya bapak tersebut bisa membawa manfaat, khususnya bagi anak-anak yang kurang mendapat akses pendidikan.
"Agar anak-anak di Majalengka, anak-anak jalanan yang enggak sempat sekolah, bapak bisa mengajar, anak-anak bisa belajar calistung," tambahnya.
Kebijakan Dedi Mulyadi Soal KB
Diketahui saat ini Dedi Mulyadi pun tengah gencar menggaungkan kebijakan agar warga miskin untuk melakukan KB.
Namun, beredar kabar bahwa Dedi Mulyadi menyarankan agar kepala keluarga miskin untuk vasektomi.
Sebagai informasi, vasektomi adalah prosedur kontrasepsi pria yang bersifat permanen atau juga disebut pemandulan.
Sontak kabar tersebut sempat jadi perbincangan publik hingga menuai sorotan dari berbagai pihak, mulai dari MUI hingga Kementerian Sosial.
Namun, Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi untuk meluruskan pemberitaan soal dirinya menganjurkan vasektomi tersebut.
Diketahui kabar vasektomi itu berhembus setelah dirinya pidato dalam acara Rapat Koordinasi Gawe Rancage Pak Kades Jeung Pak Lurah, di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, Senin 28 April 2025.
Baca tanpa iklan