Pembunuh di Palembang Ditangkap

Kejamnya Pelajar di Palembang, Bunuh Pemilik Warung Karena Tak Diutangi Rokok, Emosi Dibilang Miskin

Penulis: andyka wijaya
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GELAR PERKARA --Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan Saat menggelar kasus pembunuhan atas tersangka R (18), Selasa (6/5/2025), sore.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang pelajar berinsial R (18) nekat menghabisi nyawa Turyati (60) alias bude, pemilik warung di kawasan Sukarami Palembang ternyata gara-gara sakit hati dibilang "orang miskin.

Hal tersebut yang membuat amarah R memuncak dan akhirnya nekat menghabisi nyawa korban.

Ketika perkaranya digelar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, R hanya bisa mengakui perbuatannya salah.

Dengan mengunakan baju tahanan Polrestabes Palembang dengan tangan di borgol. R hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu. 

"Jadi benar pelaku sudah kita tangkap usai 4 jam dari kejadian, " ungkap Harryo saat menggelar perkara pada Selasa (6/5/2025), sore. 

Lanjut Harryo, untuk motifnya pelaku R sakit hati kepada korban, lantaran saat pelaku hendak membeli rokok di warung korban dengan cara mengutang, korban pun tidak mengizinkannya dan dibilang orang miskin. 

"Awalnya Pelaku ini hendak beli rokok dengan cara ngutang, tapi tidak diberi oleh korban, malah dibilang orang miskin, " katanya.

Kemudian, lanjut Harryo, pelaku keluar meninggalkan korban di rumah.

Namun saat itu malah pelaku mendengar ocehan korban.

Hal inilah membuat pelaku marah dan kembali masuk rumah korban. 

"Nah saat korban dengan di depan kamar mandi, saat itulah pelaku menjerat korban dengan tangannya dari belakang, hingga korban terlemas," ungkapnya.

Baca juga: Motif Pelajar SMK Tega Bunuh Wanita Paruh Baya di Palembang, Kesal Dihina Miskin Gegara Utang Rokok 

Baca juga: Bunuh Wanita, Mirisnya Pelajar di Palembang Hanya Ambil Ciki dan Beras, Emosi Tak Diberi Utang Rokok

Sambung Harryo, saat tidak berdaya, pelaku menyeret korban menuju dekat kamar.

Merasa korban masih sadarkan diri, pelaku mengambil pisau di ruangan dapur.

"Membabi buta pelaku melakukan menusukan sebanyak 8 kali ke arah leher korban. Hingga korban meninggal dunia," katanya. 

Usai korban meninggal dunia pelaku pun langsung kabur dengan membawa uang milik korban Rp 200 ribu, beras 1 kg, mie dan makan ringan. 

Halaman
12

Berita Terkini