Menanggapi tudingan tersebut, Helmi tidak membantah.
Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.
"Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif," ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025), dilansir dari Tribunnews.com.
Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.
Menurut Helmi, ide itu tak hanya bernilai edukatif tetapi juga menyangkut keselamatan.
"Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan," ungkap dia.
Helmi menuturkan, gagasan itu muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.
"Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara; keduanya meninggal dunia," ujarnya khawatir.
Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm. Hal itu tentu membahayakan.
Lebih jauh, ia menjelaskan manfaat dari berjalan kaki ke sekolah.
"Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki; maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu," demikian Helmi.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com