"Terima kasih sudah kritik saya. Kenapa kritik di-bully, karena orang lagi susah-susah cari duit, gak mampu bayar wisuda, perpisahan, ini teriak-teriak pengen wisuda," ujar Dedi dalam video yang diunggah di akun Youtubenya pada 26 April.
Kendati demikian, ia tetap memuji gadis tersebut yang berani beradu debat dengannya.
Hal itu terungkap ketika Dedi mengunggah videonya kala berdebat dengan Aura.
"Anak cerdas, berani mengemukakan pendapat #sikap #karakter," tulis Dedi Mulyadi seperti dikutip Instagramnya yang tayang pada Minggu (27/4/2025).
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terlibat perdebatan dengan seorang remaja wanita lulusan SMA asal Bekasi, Jabar, bernama Aura Cinta dalam sebuah pertemuan.
Aura hadir bersama ibunya dan sejumlah warga lain, yang merupakan korban penggusuran rumah di bantaran Sungai Bekasi.
Dalam dialog itu, Aura mempersoalkan kebijakan pelarangan acara perpisahan sekolah yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
"Kalau tanpa perpisahan, emang kehilangan kenangan? Kenangan bukan pada saat perpisahan, tapi kenangan indah itu saat proses belajar selama tiga tahun," ujar Dedi.
"Enggak juga sih, Pak. saya ngerasa udah lulus. Kalau gak ada perpisahan, kita tuh gak bisa ngumpul bareng atau ngerasin interaktif sama teman gitu," ujar Aura.
Aura menilai, wisuda atau acara perpisahan tetap penting sebagai bentuk kenangan bersama teman-teman, meski dengan biaya yang minimal.
Namun Dedi menegaskan, kebijakan melarang perpisahan dan study tour diberlakukan untuk meringankan beban orangtua siswa.
Diketahui, Aura Cinta merupakan seorang lulusan SMA di SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang ngotot meminta acara perpisahan di sekolah tetap diadakan.
Aura Cinta diketahui memiliki nama asli Egalita Aurelia Devi Artamevia.
Ia juga ternyata sudah lulus skeolah sejak satu tahun belakangan pada 2024.
Saat kembali ditanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar perpisahan ketika SMP, Aura menyebut nominal Rp1 juta.