"Kami belum tahu kepastiannya. Tapi berdasarkan informasi, kerja sebelumnya dosen, kemudian lanjut kuliah," kata dia.
Dikenal Baik
Pemilik Indekos, Dimas mengungkapkan bahwa korban dikenal sebagai penghuni lama di tempat kos tersebut, dan oleh sesama penghuni disebut sebagai pribadi yang baik.
Ia juga disebut sering berolahraga dan bertegur sapa, bahkan sama tetangga samping rumah juga sering menyapa.
"Dia itu salah satu yang lama. Anaknya baik," tutur Dimas.
Meski disebut sedang menempuh studi doktoral (S3) dan sempat mengajar, tidak diketahui secara pasti di mana MN melanjutkan pendidikan atau mengajar.
"Setahu saya dia lanjut S3," ujar Dimas.
Sepengetahuan dirinya, korban merupakan mahasiswa Biologi, dari UGM.
Selain sibuk kuliah, korban juga mengisi waktu luang dengan mengajar semacam les.
Namun ia tidak mengetahui detail korban mengajar apa dan di mana.
Begitu juga terkait status korban, apakah mahasiswa S2 atau S3, Ia mengaku belum mengetahui detail.
"Setauku saya, dia lanjut S3 . Tapi tadi dibuka laptopnya (oleh polisi) dia lanjut S2," ujar dia.
Tangis Ayah Pecah
Suasana duka menyelimuti rumah di Dusun Srumbung, Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Rabu (23/4/2025), siang.
Para pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Muhammad Nastain (30), dosen muda Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ditemukan meninggal di indekosnya di Sleman, Yogyakarta pada Selasa (22/4/2025).
Di tengah isak tangis keluarga, Ngadi, ayah almarhum berusaha tegar sambil menyalami para pelayat yang datang.
Muhammad Nastain bukanlah sosok biasa.