Berita Pali

Perkuat Sektor Pertanian, Asgianto Ingin Jadikan PALI Sebagai Daerah Pemasok Beras di Sumsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANEN PADI -- Bupati Kabupaten PALI Asgianto, ST saat melakukan panen Padi di lahan persawahan Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, pada Rabu (9/4/2025).

Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan tampaknya akan serius dalam memperkuat sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan daerah.

Bupati PALI Asgianto ST menginginkan kabupaten yang dipimpinnya menjadi salah satu daerah pemasok beras di provinsi Sumatra Selatan.

Hal itu disampaikan Bupati Asgianto saat melakukan panen Padi bersama di Desa Benakat Minyak Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, pada Rabu (9/4/2025)

Keinginan untuk menjadi pemasok beras di Sumsel, Asgianto melihat potensi lahan yang cukup luas dengan mengoptimalkan lahan yang ada agar produktif supaya keinginan itu terwujud.

"Saya ingin bukan Banyuasin saja yang menjadi pemasok beras di Sumsel tetapi kabupaten PALI juga harus bisa.Dengan melihat potensi lahan kita yang cukup luas, kita akan optimalkan agar produksi padi petani menjadi maksimal. Kita akan bantu alat pertanian dan pupuk serta penyuluhan supaya keinginan menjadi pemasok beras di Sumsel terwujud,"ungkapnya.

Untuk mewujudkan Kabupaten PALI menjadi salah satu daerah pemasok beras di Sumsel, Asgianto menyatakan, kedepannya Pemerintah Kabupaten PALI akan fokus membangun infrastruktur penunjang pertanian seperti irigasi dan bantuan pupuk serta benih unggul.

"Kedepanya, kita akan fokus di sektor pertanian dengan menambah anggaran di Dinas Pertanian. Kita bangun irigasi dan bantuan pupuk serta penunjang lainnya agar produksi padi di kabupaten PALI bisa digenjot,"ujarnya.

Dia juga menginginkan agar lahan persawahan di Desa Benakat Minyak terus digenjot menjadi percontohan agar bisa melakuak panen padi tiga kali dalam satu tahun.

"Bagaimana caranya atau treatmentnya seperti apa, saya ingin panen padi di kabupaten PALI bisa tiga kali. Untuk saat ini kita fokuskan di Desa Benakat Minyak menjadi percontohan. Apa yang kurang dan menjadi kendala dalam mewujudkan tiga kali panen dalam satu tahun kita upayakan, irigasi kita bangun serta kita berikan bantuan-bantuan kepada petani melalui Gapoktan," jelasnya.

Dalam menjaga hasil panen petani padi dan kesejahteraan Petani, Asgianto juga menyatakan kedepannya Pemkab PALI akan membeli langsung beras dari petani.

Dia mengatakan Petani adalah penyangga tatanan negara Indonesia, menurutnya, jika petani sejahtera negara pasti maju.

"Agar harga beras di petani tetap mahal kita akan beli dari petani langsung. Kemudian beras itu untuk ASN, jadi kedepan TPP ASN di PALI tidak menerima uang namun mereka menerima beras dari petani. Kami akan fokus di sektor pertanian dengan menambah anggaran pada dinas Pertanian untuk mendongkrak produksi petani,"kata dia.

Selain itu, Asgianto juga mengajak generasi muda Kabupaten PALI untuk tidak malu menjadi petani.

"Saya akan dampingi anak-anak muda yang terjun ke dunia pertanian. Anak muda harus siap memajukan pertanian dan jangan malu menjadi seorang petani," ajaknya.

Baca juga: IGD RSUD Talang Ubi PALI Tetap Buka 24 Jam Selama Masa Libur Lebaran, Termasuk Ambulans Disiagakan

Baca juga: Profil Firdaus Hasbullah Wakil Ketua DPRD PALI, Advokat Berkali-kali Kali Gagal di Pileg

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni mengatakan bahwa produksi padi di kabupaten PALI saat ini masih tergolong minim, dikarenakan lahan persawahan belum memiliki irigasi yang maksimal.

"Saat ini produksi padi kita masih minin, antara 2 hingga 3 ton per hektar. Kendalanya kita belum memiliki irigasi yang maksimal untuk pemenuhan pengairan sawah," kata Ahmad Jhoni.

Dalam menunjang swasembada pangan, Ahmad Jhoni menyebutkan, bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya, diantaranya menyalurkan bantuan pupuk serta alsintan juga penyuluhan.

Ahmad Jhoni juga mengungkapkan bahwa Pemkab PALI juga menargetkan peningkatan pola tanam dari IP 100 (satu kali tanam setahun) menjadi IP 200 (dua kali tanam setahun).

“Ini akan kita mulai dengan pengelolaan air yang lebih baik, baik saat musim hujan maupun kemarau. Infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani juga akan dibuka untuk memudahkan aktivitas dan mengurangi biaya produksi petani,” jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa Pemkab PALI berkomitmen untuk meningkatkan program ketahanan pangan tidak hanya lewat APBD kabupaten, tetapi juga mengupayakan dukungan dari APBD Provinsi, APBN, dana CSR perusahaan, hingga sumber pembiayaan lainnya.

Dengan langkah-langkah ini, Kabupaten PALI Optimis menargetkan menjadi salah satu daerah penyangga pangan di Sumatera Selatan.

Apalagi didukung dengan potensi lahan persawahan seperti di Desa Pengabuan memiliki luas lahan persawahan mencapai 1.300 hektare, Desa Harapan Jaya seluas 386 hektare dan 100 hektare lebih di Desa Benakat Minyak.

Tak hanya fokus pada produktivitas, Pemkab PALI juga akan memberikan perhatian terhadap keberlanjutan lahan pertanian

"Dengan potensi lahan yang ada, kita optimis, Ini menjadi potensi besar dalam mendukung program pak Bupati untuk mewujudkan swasembada pangan dan menargetkan Kabupaten PALI menjadi salah satu daerah penyangga pangan di Sumatera Selatan,"terangnya.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, dia juga mengatakan, kolaborasi antara pemerintah daerah, kelompok tani, dan masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan visi besar ini.

Selain itu, aset-aset pertanian seperti gudang penyimpanan beras, kedepanya juga akan dioptimalkan.

"Gudang yang ada bisa digunakan untuk menampung hasil panen raya, kedepanya jangan sampai dibiarkan terbengkalai, ini perlu dilakukan koordinasi lintas instansi,”tandasnya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini