TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kabupaten PALI mengakibatkan jembatan Sungai Pabil, salah satu jembatan yang berada di jalan alternatif PALI- Mura (Musi Rawas) terendam banjir.
Banjir yang merendam Jembatan Sungai Pabil yang berada di Dusun VI Tumpang Sari, Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi itu diketahui terjadi sejak pukul 05.00 Wib, Kamis (6/3/2025) pagi.
Dimana ketinggian air diatas jembatan mencapai 60 cm sehingga mengganggu aktivitas pengendara yang melalui jalan alternartif PALI- Mura.
Pantauan dilokasi, sampai dengan sore hari, banjir yang merendam jembatan tersebut surut.
Meski ketinggian air mencapai 60 cm, namun jembatan tersebut masih bisa dilalui oleh kendaraan, baik motor maupun mobil.
Banyak pengendara motor yang ragu untuk melintasi jembatan itu, terpaksa meminta bantuan warga sebagai jasa angkut, untuk mengangkut sepeda motor menyebrangi jembatan menggunakan gerobak.
Winarno salah satu pengendara motor yang akan pergi mengajar di SMPN 20 Talang Ubi mengatakan bahwa jembatan sungai Pabil ini sudah sering terendam banjir.
Hal tersebut dikarenakan kondisi jembatannya sudah amblas dan membuat posisi jembatan lebih rendah dari jalan, sehinggah sering tergenang banjir ketika air sungai meluap.
"Sudah sering banjir di jembatan ini, Kondisi jembatan ini memang sangat memprihatinkan, posisi jembatan ini lebih rendah dari jalan dan membuat sering tergenang banjir ketika debit air sungai meningkat," kata Winarno pengendara motor yang akan pergi mengajar di SMPN 20 yang berada di Desa Semanggus, Kamis (6/3/2025).
Menurut Winarno, meski kondisi jembatan sungai Pabil ini sudang sering terendam banjir dan kondisinya sudah memperihatinkan, namun sampai saat ini belum kunjung adanya perbaikan.
"Untuk di jalan alternatif PALI -Mura ini, diwilayah Kabupaten PALI, baru ada satu jembatan beton yang dibangun, yaitu jembatan Seloyan yang berada di Desa Benakat Minyak. Mestinya kan Dinas PU provinsi Sumsel dahulukan bangun jembatan Sungai Pabil ini yang sering banjir, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,"ungkapnya.
Karena ragu untuk menerobos banjir, Winarno menggunakan jasa angkut motor yang dilakukan warga sekitar, untuk menyebrangkan sepeda motornya.
"Rumah saya di Benakat, setiap hari pergi ngajar di SMPN 20, kalau banjirnya tidak mungkin untuk di terobos. Saya minta bantuan warga untuk angkut motor saya ke sebrang," ujarnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, 219 KK di OKU Rumahnya Tergenang Banjir, Angin Siklonik Penggaruhi Cuaca di OKU
Baca juga: Palembang Berpotensi Hujan Deras di Maret 2025, Sejumlah Wilayah di Sumsel Waspada Banjir
Sementara Musa (36) warga sekitar yang membantu pengendara menyebrangi banjir mengatakan dalam setahun, bisa mencapai 6 kali lebih jembatan sungai pabil ini terendam banjir.
"Tergantung intesitas hujannya, bisa 6 kali lebih dalam setahun jembatan ini kebanjiran, dari November 2024 hingga maret 2025 ini aja sudah 6 kali banjir," ujarnya ketika ditemui sedang membantu pengendara menyebrangi banjir.