Pembunuhan di Lubuklinggau

Dengar Korban Tak Mau Bayar Utang, Alasan Sopir di Lubuklinggau Bacok Temannya Hingga Tewas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBACOKAN -- Tersangka Rudi Hartono pelaku pembacokan temannya Ismail hingga tewas saat diamankan di Polres Lubuklinggau, Rabu (5/3/2025) malam. Pengakuan Rudi Hartono bacok teman hingga tewas, ngaku emosi teman tak mau bayar hutang dan mengatakannya bodoh

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com, Eko Hepronis 


TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Rudi Hartono (50) sopir yang membacok temannya Ismail (49) hingga tewas di Kota Lubuklinggau Sumsel sudah ditangkap Polisi.

Warga yang tercatat tinggal di Jalan Garuda Rt.02 Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I ini sudah dijebloskan ke penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pengakuannya di hadapan Polisi sangat mengejutkan, pelaku Rudi mengaku tidak menyesal telah menganiaya Ismail hingga tewas.

Rudi pun mengaku nekat menganiaya Ismail dengan membabi buta karena dipicu masalah utang yang tak dibayar oleh korban Ismail.

Ceritanya Rudi tersulut emosi setelah mendengar korban bercerita dengan temannya Selamat bahwa korban tidak mau membayar uang yang telah dipinjamnya dari tersangka.

"Dari dalam rumah korban sempat mengatakan bahwa tersangka "Bodoh makan tai, kalau nak balekke mobil ke leasing, balekkelah" (bodoh makan tai, kalau mau mengembalikan mobil kembalikan saja ke leasing) ucapan itu menyulut emosi tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Polres Lubuklinggau, AKP M Kurniawan Azwar pada wartawan, Kamis (6/3/2025).

Baca juga: Motif Pria di Lubuklinggau Bacok Tetangga Hingga Tewas, Korban Menolak Diajak Cari Uang Bayar Mobil

Kurniawan menjelaskan tersangka dan korban ini berteman, awalnya kejadian bermula pada hari Selasa tanggal 04 Maret 2025 lalu sekira pukul 20.00 Wib, tersangka datang ke rumah Selamat dan saat itu ada korban Ismail.

"Saat bertemu tersangka menanyakan perihal uang yang telah dipinjam oleh korban sebesar Rp. 3.200.000 dikarenakan tersangka saat itu hendak membayar angsuran kredit mobil," bebernya.

Namun, saat itu korban mengatakan belum mempunyai uang untuk mengembalikan uang yang telah dipinjam dari tersangka.

Setelah itu tersangka langsung pulang ke rumahnya.

Ketika tiba di rumahnya saat itu Hp milik tersangka tertinggal di rumah Selamat, pukul 23.15 Wib tersangka kembali lagi kerumah Selamat,  tiba di depan rumah Selamat tersangka mendengar korban bercerita dengan Selamat.

"Korban tidak mau membayar uang yang telah dipinjam korban dari tersangka dan saat itu korban sempat mengatakan bahwa tersangka (bodoh makan tai, kalau mau mengembalikan mobil kembalikan saya ke leasing)," ungkapnya.

Kemudian saat itu tersangka marah dan saat itu juga langsung masuk ke dalam rumah Selamat melalui pintu dapur yang tidak dikunci dan setelah masuk tersangka melihat ada sebilah parang  atau golok yang berada di bawah lemari dapur.

"Saat itu juga tersangka mengambil parang langsung keluar kembali dari pintu dapur dan saat itu juga langsung masuk ke dalam rumah lewat pintu depan menghampiri korban yang saat itu sedang duduk ngobrol dengan Selamat  di ruang tamu," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini