Kasus Kekerasan Jurnalis di Ternate

Mudasir, Oknum Satpol PP Ternate jadi Tersangka Kasus Kekerasan 2 Jurnalis Peliput "Indonesia Gelap"

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JURNALIS TRIBUN TERNATE KORBAN KEKERASAN - Jurnalis Tribun Ternate M. Julfikram Suhadi dipukul oknum Satpol PP saat meliput aksi mahasiswa di depan Kantor Wali Kota Ternate, Senin (24/2/2025). Mudasir, oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ternate ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap dua jurnalis.

TRIBUNSUMSEL.COM - Mudasir, oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ternate ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap dua jurnalis, salah satunya jurnalis Tribun Ternate, Julfikram Suhadi.

Sekadar informasi, dua jurnalis jadi korban kekerasan oknum Satpol PP itu terjadi saat melakukan peliputan aksi Indonesia gelap di kantor Wali Kota Ternate.

Penetapan tersangka ini setelah penyidik memanggil dan periksa terhadap pelapor.

“Yang bersangkutan terlapor M sudah kita tetapkan tersangka atas laporan pelapor pertama atas nama Julfikram Suhadi,” kata Kasat Reskrim Polres Ternate, AKP Widya Bhakti Dira, Rabu (5/3/2025).

Penetapan tersangka ini, lanjutnya, berdasarkan keterangan saksi, pelapor, terlapor, barang bukti rekaman video, rekaman CCTV serta barang bukti lainnya.

"Karena sudah penetapan tersangka, statusnya dari penyelidikan naik ke penyidikan," ungkapanya.

Sementara, untuk laporan pelapor kedua bernama Fitriyanti Safar, pihaknya akan melakukan pemanggilan kembali terhadap pelapor untuk diminta keterangan.

Dalam penyelidikan, Penyidik Polres Ternate telah mengantongi rekaman CCTV Kantor Wali Kota Ternate sebagai bukti, kemudian 7 orang saksi dari Jurnalis juga telah dimintai keterangan.

Kronologi Pemukulan Jurnalis

Julfikram Suhadi menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIT, saat dirinya sedang meliput aksi mahasiswa, di halaman Kantor Wali Kota Ternate.

Di mana, kekerasan bermula saat dirinya mengambil gambar aksi masa yang terlibat chaos dengan petugas Satpol PP.

"Saya sedang ambil gambar saat masa aksi mulai chaos. Saat massa dan aparat saling dorong, tiba-tiba tangan saya dipukul," ungkapnya.

Saat tangannya dipukul, lanjut Julfikram, ia sempat marah dan mengatakan ke oknum Satpol PP tersebut bahwa dirinya wartawan.

Namun tiba-tiba, ia dipukul hingga ditendang di bagian rusuk dan wajah dalam kerumuman pihak keamanan.

"Saya liputan dilengkapi id card pers. Dalam kerumunan itu ada polisi dan Satpol PP, dan saya yakin yang pukul itu anggota Satpol PP,” tandasnya.

Halaman
123

Berita Terkini