TRIBUNSUMSEL.COM - Curhat Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto (Wawan) mengungkapkan kesedihan mendalam usai perusahaan pailit hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan.
Dari video yang beredar, ia pula menangis di depan para karyawan.
Diketahui, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada 1 Maret 2025 resmi tutup permanen.
Iwan mengaku tengah berduka harus berpisah dengan karyawannya setelah 58 tahun berjaya.
"Kondisi terkini sekarang menjadi hari terakhir kita berada di sini (Sritex). Kami sangat berduka sekali karena ini adalah momentum yang historical. Di mana 58 tahun kita bisa berkarya dan sangat sedih sekali berpisah semuanya," terang Wawan, Jumat (28/2/2025).
Selain itu, ia juga menyebut akan istirahat terlebih dahulu setelah PT Sritex resmi ditutup.
"Kami akan istirahat dulu. Saya terutama akan istirahat dulu, kita nanti akan lihat nanti seperti apa,"paparnya.
Saat disinggung soal Peninjauan Kembali (PK) yang sempat diajukan beberapa waktu lalu, setelah Mahkamah Agung menolak kasasi.
Baca juga: Profil Iwan Kurniawan Lukminto Dirut PT Sritex, Perusahaan Pailit hingga PHK Ribuan Karyawan
Wawan mengaku belum mengirim surat PK tersebut.
"Kemarin yang diajukan PK, kita belum masukan PK kok. Jadi masih kita gantung dulu dan kita lihat situasinya," tandasnya.
Sebelumnya, perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.
Kini, PT Sritex harus gelar tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.
10.669 orang karyawan dengan rincian:
1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.
8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo