TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Hujan deras disertai dengan angin puting beliung menerjang wilayah Sepucuk, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Kamis (27/2/2025) sore.
Cuaca buruk tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan di mess pegawai dan atap masjid PT Kelantan Sakti.
Rekaman video puting beliung dari kamera handphone warga beredar di media sosial (medsos).
Pusaran angin tampak mengitari sekitar mes dan mengangkat sejumlah besar material atas baja ringan dan asbes
Dalam rekaman video berdurasi 1 menit tersebut, terlihat angin merusak atap bangunan rumah dan masjid yang ada di sekitar lokasi.
Saat dikonfirmasi seorang pegawai, Hadi mengatakan kejadian bencana angin puting beliung yang memporak-porandakan mes terjadi kemarin sekitar jam 16.30 WIB.
"Kalau kejadian kemaren jam 4.30 WIB saat hujan deras dan banyak mess karyawan yang rusak," ujarnya.
Dikatakan saat kejadian. Ia sedang bekerja dilahan sawit dan tiba-tiba datang hujan intensitas deras dan tidak lama langit menjadi gelap dan seperti mau kiamat.
"Tiba-tiba dari kejauhan saya melihat adanya angin kencang yang berputar-putar yang mengangkat material atap bangunan mess,"
"Karena saya bekerja jauh dari lokasi. Makanya tidak tahu apakah penghuni mess keluar berhamburan saat kejadian tersebut," ungkapnya.
Dikatakan kembali, pasca kejadian angin puting beliung segera pulang ke mess dan melihat sudah banyak kondisi atap asbes mess yang rusak parah dan listrik juga padam.
"Bangunan yang terdampak angin puting beliung berjumlah sekitar tujuh unit, dengan masing-masing mess memiliki enam pintu, kondisi atap masjid dan mess rusak parah, bahkan terbawa angin," jelasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, sebagian besar para pegawai yang terdampak sementara diungsikan ke mess perusahaan ditempat lain.
"Mereka menjadi korban bencana sudah diungsikan ke mess lainnya atau kembali ke desanya. Sampai kondisi bangunan diperbaiki," bebernya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ogan Komering Ilir (BPBD OKI), Listiadi Martin mengatakan bahwa fenomena angin puting beliung ini tergolong langka.
Biasanya, kejadian serupa terjadi pada akhir musim penghujan dan sering kali melanda wilayah dataran rendah seperti Sungai Menang dan Tulung Selapan.
"Namun, kali ini angin puting beliung terjadi di pertengahan musim penghujan, yang merupakan fenomena yang perlu diwaspadai," ungkapnya.
Dijelaskan bahwa menurut ramalan BMKG, musim penghujan kali ini berpotensi menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap potensi bencana serupa yang dapat terjadi di wilayah lainnya.
"Kejadian angin puting beliung ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama ketika musim penghujan sedang berlangsung,"
"Selain angin puting beliung, badai dan hujan deras kerap mengancam wilayah Sumatera Selatan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG dan memastikan kesiapsiagaan diri dalam menghadapi cuaca buruk," jelasnya.
Menurutnya, BPBD OKI dan pihak terkait diharap segera melakukan evaluasi untuk menangani kerusakan yang ditimbulkan dan memberikan bantuan kepada para penghuni mes yang terdampak.
Selain itu, perusahaan diharapkan dapat segera memperbaiki fasilitas yang rusak agar para pekerja bisa kembali beraktivitas dengan aman.
"Fenomena angin puting beliung terjadi di Kayuagung ini memberikan peringatan akan pentingnya kesiapsiagaan hadapi bencana alam, terutama di musim penghujan yang sering disertai dengan cuaca ekstrem," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel