LPG 3 Kg

LPG 3 Kg di Pagar Alam Langka dan Mahal, Pemkot Minta Masyarakat Videokan Agen dan Pangkalan 'Nakal'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTREAN GAS -- Tampak sejumlah warga Kota Pagar Alam yang sedang mengantri Gas Bersubsidi 3 Kg yang saat ini harus antrean di pangkalan untuk mendapatkan satu tabung gas 3 kg. Pemkot Lubuklinggau meminta warga memfoto atau memvideokan agen dan pangkalan yang menjual LPG 3 Kg di atas HET.

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Polemik langka dan mahalnya harga jual Gas Elpiji 3 Kilogram di Kota Pagar Alam, Sumsel masih terus dikeluhkan masyarakat. 

Bagaimana tidak, kondisi tersebut sampai saat ini belum juga normal bahkan semakin hari semakin parah.

Terutama masalah Harga Eceran Tertinggi (HET) di Pangkalan Pagar Alam yang tidak sesuai dengan aturan yang semestinya di angka Rp23.000 per tabungnya.

Namun fakta di lapangan, harga jualnya berkisar di harga Rp27.000 sampai Rp28.000 per tabung. 

Menyikapi masalah ini Pemerintah Kota melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Pagar Alam telah melakukan rapat dengan pihak  agen gas untuk  pangkalan harus di pasang yang terbaru dan harga diatas HET Agen siap untuk menindak.

Baca juga: Lagi! LPG 3 Kg Langka di Pagar Alam, Warga Antre Panjang di Pangkalan, Harganya Rp27 Ribu per Tabung

Kadin Disperindagkop Hermansyah melalui Kepala Bidang Perdagangan Andriansyah membenarkan terkait adanya keluhan masyarakat terkait masih adanya pangkalan yang menjual gas elpiji 3 kg diatas HET.

Namun pihaknya akan terus berupaya mengawasi dan menekan agar harga dan distribusi gas tersebut tepat sasaran sesuai dengan aturan yang ada. 

"Kita akan terus berupaya, agar masalah ini dapat terselesaikan dan semua berjalan sesuai aturan yang ada," ujarnya.

Dengan adanya masalah tersebut, sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pengawasan, Andriansyah mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam masalah ini, salah satunya melaporkan jika ada pangkalan yang menjual gas diatas HET khususnya di Pagar Alam. 

"Kami minta masyarakat untuk merekam atau memfoto jika memang ada pangkalan nakal, agar selanjutnya pihaknya berkoordinasi ke pihak agen dan dapat menindak atau memberi sanksi kepada pangkalan nakal tersebut. Sebab pihaknya hanya sebagai pihak pengawas, untuk menindak itu kembali ke pihak pertamina atau agen," tegasnya.

Untuk diketahui, masalah susahnya mendapat gas dan mahalnya HET di Pagar Alam ini sudah terjadi sejak beberapa pekan kebelakang, puncaknya menjelang bulan Ramadan, sehingga kondisi sangat mempersulit masyarakat yang membutuhkan gas elpiji 3 kg.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkini